Belum Dapat Gedung, Cornelia Agatha Tunda Resepsi

Belum Dapat Gedung, Cornelia Agatha Tunda Resepsi

- detikHot
Selasa, 04 Jul 2006 19:18 WIB
Jakarta - Setelah cukup lama pacaran, Cornelia Agatha akhirnya menikah dengan kekasihnya Sony M. Lalwani. Cornelia menikah dengan Sony pada April 2006 di suatu negara yang mereka rahasiakan.Sudah hampir tiga bulan mengarungi bahtera rumah tangga, hingga kini belum ada tanda-tanda keduanya akan menggelar resepsi. Pada detikhot saat ditemui di kantornya Recon Security Service di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2006), suami Cornelia, Sony, mengungkapkan belum terlaksananya resepsi tersebut selain karena kesibukan, tapi juga karena mereka belum mendapat gedung.Berikut hasil wawancara detikhot dengan Sony M. Lalwani:Bagaimana prosesnya sampai akhirnya bisa menikah?Prosesnya bermula dari ulangtahun Lia (sapaan akrab Cornelia-red), 11 Januari saya melamar. Alhamdulillah diterima. Langsung saya tindak lanjuti dengan proses lamaran resmi bersama keluarga.Setelah itu, karena saya orang Yogya, Lia Solo, jadi kita cari hari baik dulu. Akhirnya ya itu, kita langsung ke luar. Di mana dan tanggalnya kapan, itu nanti pas resepsi aja, biar barengan.Sudah tiga bulan menikah, kenapa baru mau terbuka sekarang?Sebenarnya kita mau bicara saat resepsi. Karena saya ingin efisien, nggak mengulang-ulang, capek. Tapi karena persiapan gaun untuk resepsi tercium. Ya sudah.Banyak yang bilang kok disembunyikan. Saya dan Lia tidak pernah menutupi dan menyembunyikan apapun. Kalau diwawancara kita pasti bicara.Kenapa memilih menikah di luar negeri?Memang dari dulu keinginan saya menikah di luar negeri. Ingin mencari atmosfer, nuansa berbeda. Lucu aja, kayak di film-film.Bukan karena agar bisa menikah beda agama?Saya tidak pernah menganggap perbedaan agama menjadi suatu kendala. Karena biar bagaimana intinya seperti ini, pertama kebetulan sekali kedua orangtua kami, masih hidup. Hal terpenting dari pernikahan adalah mendapat restu, itu kami dapat. Kedua, ketika melangkah ke pernikahan, kami sadar betul hak dan tanggungjawab yang kami pikul sampai ke depan nanti. Itu sudah kami pikirkan matang. Ketiga, secara finansial, uang-uang kami. Kami juga nggak nyusahin orang dan mengganggu orang. Keempat, orang ingin menikah kan ingin punya momongan. Soal bagaimana nanti agama anak kami dan pertanggunjawabannya pada Tuhan, itu kan kami yang pikul bukan orang lain.Proses pernikahannya sendiri di sana bagaimana?Upacara pernikahan dimulai sekitar jam tiga sore. Kita mengucap sumpah di depan orangtua dan keluarga dekat. Ada sekitar 10 orang. Upacara itu berlangsung di suatu hall. Terus kita bikin syukuran kecil di outdoor.Lia pakai gaun broken white, saya pakai jas abu-abu. Ibu kami kompak pakai kebaya, bapak-bapaknya pakai jas.Setelah menikah apa bulan madu juga di negara itu?Nggak. Karena kita suka travelling, kemarin kita jalan-jalan lah ke beberapa tempat.Lia sudah hamil?Belum. Saya sih berharap segera. Nggak ditunda-tunda, karena berkaitan dengan usia, Lia kan sudah 33, jadi harus sesegera mungkin.Ingin punya berapa anak?Saya sih tidak ada patokan nominal. Saya senang dengan konsep banyak anak, begitupun Lia.Kapan rencananya menggelar resepsi?Resepsi sesegera mungkin, akhir bulan ini atau awal bulan depan.Kenapa tertunda? Karena saya dan Lia kesibukannya sangat luar biasa. Dalam sebulan ini keberadaan saya di Jakarta bisa dihitung. Lia juga gitu, setiap hari syuting sampai malam.Sudah sejauh mana persiapannya?Kalau untuk konsep undangan, baju, siapa-siapa yang mau diundang, catering kita sudah siap. Tinggal gedung aja yang belum fix. (eny/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads