Publik berasumsi bintang film Hong Kong terbesar era 90-an adalah Jackie Chan. Tapi ternyata penghargaan itu milik Stephen Chow.
Wataknya yang energik, dan pesona kekanak-kanakan membuat Stephen Chow secara konsisten meraih box-office. Kritikus SCMP membuat tulisan menarik kala itu.
"Dia hanya muncul di layar untuk memancing tawa dari para penggemarnya," tulis kritikus itu.
Pada 2001, menurut database film Hong Kong, film-filmnya telah meraup lebih dari miliaran di box office.
"Pada April 2000, ketika saya mengundangnya ke Far East Film Festival di Italia untuk sebuah penghormatan, saya memanggilnya komedian Hong Kong terbaik dari generasinya," kata mantan kritikus film Variety, Derek Elley.
Gaya Stephen Chow berbeda dengan humor film-film Hong Kong yang mainstream. Ia berhasil dengan permainan kata-kata yang tak masuk akal. Tapi justru itu yang membuatnya terasa universal.
Stephen Chow lahir pada 1962. Seperti anak muda lainnya yang besar di era 70-an, ia merupakan penggemar berat Bruce Lee. Dari sana juga, ia mulai belajar seni bela diri.
Dia bergabung dengan sekolah akting TVB dengan temannya Tony Leung, tetapi ditolak. Ia kemudian jadi siswa kelas malam saja di sana. Pekerjaan pertamanya adalah sebuah program televisi anak-anak tahun 1980-an. Stephen Chow kala itu berperan sebagai vampir dalam opera sabun tersebut.
"Dia tampak seperti pria yang cerdas, sarkastik, dan licik bahkan dalam kehidupan nyata," kata komentator budaya dan kritikus SCMP, Ben Sin.
Pada 1989, ia menjadi terkenal dengan acara TVB Final Combat. Acara itu membuka jalan bagi semua filmnya era 1990-an.
Stephen Chow kemudian tampil di Saint of Gamblers in Chinese, berperan sebagai seorang udik dari daratan Tiongkok yang bisa melihat melalui benda-benda dan memprediksi masa depan. Ini membuatnya populer buat publik yang kala itu terobsesi dengan judi.
Tapi di tengah kesuksesan besarnya, Stephen Chow pernah mendapatkan satu kegagalan besar lewat film Sixty Million Dollar Man pada 1995. Kemudian ia membuat terobosan paling epik lewat film Shaolin Soccer dan Kung Fu Hustle. Dua film itu juga yang meraih sukses besar di Amerika Serikat. Sejak itu juga ia jadi pemecah kebuntuan sinema Hong Kong yang sebelumnya cuma berjaya di negeri sendiri.
Simak Video "Sutradara Film 'Shaolin Soccer' Bakal Bikin 'Shaolin Women's Soccer'"
(nu2/nu2)