Putri Marino: Tubuhku adalah Asetku!

Putri Marino: Tubuhku adalah Asetku!

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Minggu, 11 Sep 2022 08:43 WIB
Putri Marino
Foto: Instagram @putrimarino
Jakarta -

Sebagai seorang aktris sudah pasti tubuh dan wajah menjadi dua aset penting yang perlu dijaga. Selain juga tentunya kecakapan dalam berakting.

Maka dari itu, Putri Marino punya tanggung jawab untuk menjaganya agar bekerja berjalan lebih menyenangkan.

"Sebagai seorang aktor, tubuhku adalah asetku. Berakting di depan kamera yang terlihat tubuh. Akting tidak hanya mata, tapi dari ujung kaki sampai kepala bergerak, walaupun simple movement sangat berpengaruh," jelas Putri Marino saat ditemui di Kawasan Stadion GBK, Jakarta, Sabtu (10/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Supaya happy jalani syuting ya olahraga kuncinya. Karena yang aku rasakan olahraga bikin mood happy. So, my body is my asset, untuk itu harus dijaga," sambung Putri Marino.

Untuk utusan waktu, pemeran film One Night Stand itu perlu mencoba beberapa pola sampai akhirnya menemukan yang pas.

ADVERTISEMENT

"Awalnya sudah karena lahiran, jadi olahraga vakum. Sekarang, sudah menemukan pola dan happy," katanya.

Soal asupan makanan atau minuman, Putri Marino mengakui bahwa apa yang masuk belum semuanya sehat. Lewat olahraga dia coba menyeimbangkan.

"Aku tipe yang suka minuman manis, nah itu kurang sehat. Jadi, harus balance aja, makanan sama olahraga berjalan beriringan," tutupnya.

Akting terbaru Putri Marino akan bisa kita saksikan dalam sebuah produksi Netflix berjudul Gadis Kretek. Proyek ini dikepalai oleh Dian Sastrowardoyo.

Gadis Kretek diangkat dari novel yang dibuat oleh Ratih Kumala pada 2012 lalu dan menjadi best seller serta masuk dalam 10 besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa.

Novelis Kronik Betawi itu menceritakan riset buku yang ditulisnya selama 4 tahun dilakukan secara on dan off. Dari masa 4 tahun, ada setahun ia 'puasa' membaca dan menulis karya sastra.

"Ini termasuk karya saya yang lumayan serius dan butuh biaya serta waktu yang fokus mengerjakannya," ungkap Ratih seperti dikutip detikcom.

Ratih menceritakan sampai harus terjun mendatangi lokasi pabrik-pabrik kretek yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia juga membeli bungkus kretek yang artistik sampai mengoleksinya 200 bungkus.

(mif/aay)

Hide Ads