Meghan Markle Disebut Kesal Tak Bisa Ubah Budaya Kerajaan

Meghan Markle Disebut Kesal Tak Bisa Ubah Budaya Kerajaan

Tim detikcom - detikHot
Kamis, 25 Agu 2022 10:35 WIB
Meghan, Duchess of Sussex leaves after attending the National Service of Thanksgiving for The Queens reign at Saint Pauls Cathedral in London on June 3, 2022 as part of Queen Elizabeth IIs platinum jubilee celebrations. - Queen Elizabeth II kicked off the first of four days of celebrations marking her record-breaking 70 years on the throne, to cheering crowds of tens of thousands of people. But the 96-year-old sovereigns appearance at the Platinum Jubilee -- a milestone never previously reached by a British monarch -- took its toll, forcing her to pull out of a planned church service. (Photo by Daniel LEAL / POOL / AFP) (Photo by DANIEL LEAL/POOL/AFP via Getty Images)
Foto: POOL/AFP via Getty Images/DANIEL LEAL
Jakarta -

Meghan Markle belum lama ini merilis episode pertama podcast-nya. Ia bercerita tentang insiden mengerikan saat harus menjalani tugas kerajaan di Afrika Selatan.

Kala itu, Meghan Markle dan Pangeran Harry disibukkan dengan pekerjaan saat penginapan yang ditinggali Archie bersama pengasuhnya kebakaran. Dalam keadaan itu, mereka tetap harus menjalani tugas hingga selesai.

Kini, seorang biography kerajaan bernama Angela Levin mengungkap bagaimana Meghan Markle dan Pangeran Harry mencoba mengubah budaya yang selama ini sudah menjadi patokan di kerajaan. Dikutip dari The News, Levin menyebut keduanya mencoba membuat alternatif dalam kehidupan kerajaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat mereka pergi ke Amerika, saat pergi ke PBB, mereka bukan hanya sebagai orang yang ingin tahu dan juga bagian dari kami, tetapi juga dengan kredensial yang baik," ungkap Angela Levin.

"Mereka adalah orang-orang yang punya tekad untuk menunjukkan apa yang mereka jalani sekarang adalah yang terbaik," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sehingga, Levin mengklaim Meghan Markle merasa kesal ketika hal tidak berjalan sesuai dengan apa yang ia inginkan. Ia disebut kesal karena gagal memodernisasi kerajaan.

"Kurasa Meghan, yang tidak suka kalah, merasa kesal kepada keluarga kerajaan karena tak membiarkannya memodernisasi kerajaan," lanjut Angela Levin.

"Aku mungkin salah, aku harap begitu. Tapi kesannya mereka tidak ingin menjadi anggota bangsawan, tapi tetap memegang gelar tersebut dengan erat," tambahnya.

Levin pun menyebut Meghan Markle masih terus menggunakan gelar kerajaannya ke mana pun ia pergi. Padahal sebelumnya, ia dan Pangeran Harry sepakat untuk melepas gelar kerajaan.

"Itulah sebabnya aku merasa ada plot dan rencana besar untuk menunjukkan keburukan keluarga kerajaan. Dan kupikir dalam buku-buku Pangeran Harry dan wawancara yang mengerikan dengan Oprah Winfrey, mereka berusaha menghancurkan keluarga kerajaan dan monarki," pungkasnya.

Mengenai hal ini baik Meghan Markle atau keluarga kerajaan masih belum mau berkomentar.




(dal/wes)

Hide Ads