Investigasi kematian Putri Diana kembali diungkap melalui seri dokumenter Discovery+ bertajuk The Diana Investigations. Sang mendiang disebut sudah memprediksi kematiannya sejak 2 tahun sebelum meninggal dunia.
Klaim tersebut tertuang dalam Mischon Note, sebuah catatan yang ditulis oleh Victor Mischon pada 1995. Ia merupakan penasihat hukum dari Putri Diana saat itu.
Putri Diana meninggal dunia karena kecelakaan di Paris bersama sang kekasih, Dodi Al Fayed dan pengemudi mobil mereka, Henri Paul pada 1997. Penyebab kematian kala itu karena mereka dikejar oleh sekelompok paparazi di terowongan Pont de l'Alma di Paris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dokumenter tersebut, Victor Mischon disebut melakukan percakapan dengan Putri Diana pada 1995 tentang upaya untuk 'menyingkirkannya' tahun itu. Diana mengklaim sumber terpercaya memberitahunya informasi tersebut, namun tak ingin mengungkap sosok yang dimaksud.
Dokumen-dokumen tersebut kemudian kembali digali dalam OPerasi Paget yang merupakan penyelidikan yang dilakukan oleh Komisaris Polisi Metropolitan John Stevens pada 2004. Ia kemudian kembali bicara pada US Weekly, pada 18 Agustus 2022, mengenai diskusinya dengan Pangeran William dan Pangeran Harry muda setelah kecelakaan terjadi.
"Itu adalah hal yang sulit dilakukan. Jadi aku pergi bersama dua orang yang ditugaskan untuk menginvestigasi kasus ini bersama inspektur detektif. Saat kami berada di luar Istana Kensington, seseorang bilang, 'Mereka hanya ingin bertemu denganmu', yang mana adalah aku," ungkap John Stevens.
"Aku masuk dan kami berdiskusi sekitar satu jam, mungkin, aku tidak ingat. Aku berbicara soal kesimpulannya sekitar 10 sampai 15 menit dan sisanya mereka bertanya padaku, yang sudah bisa diprediksi, karena mereka tidak tahu keadaan ibu mereka saat meninggal dunia, di mana dan kapan, ucapan terakhirnya, dan lebih dari apa pun, aku tidak bisa mengungkap isi percakapan kami," lanjutnya.
John Stevens menyebut Pangeran William dan Pangeran Harry sangat marah. Kemarahan tersebut disebabkan oleh paparazi yang mengejar mobil ibu mereka.
"Apa yang membuat mereka marah, dan mereka nyatakan di depan umum, adalah paparazi yang mereka pikir adalah penyebab utama dari apa yang terjadi. Mereka mengejar mobil hingga membuat mobil tersebut melaju dengan kecepatan 75 mil per jam. Mereka sangat marah. Itu yang bisa aku beritahukan," pungkasnya.
(dal/wes)