Uci Flowdea hadir di sidang Medina Zein terkait kasus dugaan pengancaman. Uci Flowdea kali ini diminta memberikan kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Uci Flowdea menjelaskan kisruhnya dengan Medina Zein berawal dari membeli 9 tas Hermes. Tas mewah itu dibeli dari Medina Zein dengan total harga senilai Rp 1,3 miliar pada Agustus 2021.
Tetapi, Uci Flowdea mencurigai tas yang dijual Medina Zein adalah palsu. Hal itu diketahui karena terdapat beberapa perbedaan dengan tas Hermes yang dimilikinya sejak lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Uci Flowdea meminta Medina Zein agar segera mengembalikan uang yang sudah ia transfer.
"Terdakwa berkata mau mengembalikan uang tersebut, namun hanya berjanji dan belum dikembalikan," ujar Uci Flowdea saat dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Karena hal itu, Uci Flowdea pun sempat menjadi bintang tamu salah satu program televisi. Kala itu, Uci Flowdea menjelaskan hal-hal apa saja yang terjadi antara dirinya dan Medina Zein.
Mengetahui tindakan Uci Flowdea, Medina Zein pun geram. Melalui pesan singkat WhatsApp, Medina Zein sempat memperingatkan Uci Flowdea agar berhati-hati berbicara di televisi karena ada Undang-Undang yang mengatur.
"Kata dia, 'nanti nggak enak lho bobo dalam sel', 'baru kemarin aku masukin netizen, padahal saudaranya bintang 2, masuk tuh 3 bulan bobo. Jangan lupa bekel mie instan ya'," tutur Uci Flowdea masih dalam agenda persidangan.
Beberapa hari setelah Uci Flowdea mendapatkan pesan WhatsApp tersebut, Medina Zein membuat sejumlah Instagram Story yang mengklarifikasi tentang jual beli tas Hermes mereka.
Tetapi, diselipkan soal dugaan pengancaman. Hal itulah yang kemudian semakin membuat keduanya saling bentrok.
"Bilang rumah saya mau runtuh, saya disuruh les menyanyi padahal saya seorang penyanyi rohani di gereja. Dia memang menjelaskan soal tas, tapi dia bilang, 'hati-hari crazy rich, nanti saya bom'," cerita Uci Flowdea lagi.
Kata Uci Flowdea lagi, Medina Zein menyebut telah menjual puluhan tas padanya. Namun hal itu dibantah Uci Flowdea. Ia menyatakan baru satu kali membeli tas Hermes dengan Medina Zein dan diduga langsung kena tipu.
"Dia diundang ke podcast-podcast, di situ dia merusak harga diri saya. Di situ dia bilang berpuluh-puluh kali saya beli barang sama dia. Padahal, saya baru sekali beli barang sama dia dan langsung kena tipu," ucap Uci Flowdea melanjutkan.
Alhasil, Uci Flowdea memutuskan untuk mensomasi Medina Zein agar mengembalikan uang tersebut. Tetapi, Medina Zein balik somasi sebanyak dua kali.
"Intinya, yang pertama tentang Undang-Undang ITE, yang kedua bahwa saya disuruh membuktikan tas (palsu atau tidak) ke Hermes," kata Uci Flowdea.
Karena Medina Zein disebut sudah membunyikan genderang perang, Uci Flowdea melaporkannya ke Polrestabes Surabaya atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan dengan menjadikan 9 tas Hermes tersebut sebagai barang bukti.
"(Saat proses penyidikan berlangsung) Saya dihubungi orang Hermes yang dari Paris dan saya dapat kuasa hukum dari mereka. Tetapi, ini semua berurusannya sama polisi di Surabaya dan terbukti 9 tas itu palsu," tutur Uci Flowdea.
Uci Flowdea kemudian bertolak dari Surabaya ke Jakarta untuk melaporkan Medina Zein ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan pencemaran nama baik dan pengancaman.
Selepas ditetapkan sebagai tersangka soal kasus pencemaran nama baik dan pengancaman, Medina Zein mangkir sebanyak dua kali dari panggilan polisi.
Oleh karena itu, penyidik Polda Metro Jaya melakukan jemput paksa terhadap Medina Zein dan kini resmi ditahan.
Dia ditahan setelah penyidik melimpahkan dua berkas perkara penyidikan kasus pencemaran nama baik dan pengancaman ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
(pig/mau)