Dewi Perssik makin geram dengan aksi mantan suaminya, Angga Wijaya. Dewi menegaskan mark-up yang dilakukan Angga Wijaya juga pernah dilakukan saat masih berstatus suami.
Presenter Pagi Pagi Ambyar itu juga menyinggung soal pengakuan Angga Wijaya yang tak pernah digaji. Dewi Perssik juga menyentil Angga Wijaya soal abai tentang kewajiban.
"Ya saya sudah berpuasa selama 5 tahun ya. Masalahnya memang seperti ini terus. Sebagian bukti-bukti sudah saya serahkan ke lawyer saya Bang Sandy Arifin," kata Dewi Perssik ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku kan kemarin diam saja. Tapi dia podcast sana, podcast sini, saya aja diundang podcast sana-sini nggak mau. Bintang tamu untuk bicara itu nggak mau. Kok ini kayaknya aku perempuan yang nggak kayak punya marwah," kesalnya.
Dewi Perssik ingin Angga Wijaya meminta maaf. Dewi Perssik menegaskan apa yang dilakukan Angga Wijaya bukan hal baru. Namun saat masih menjadi suami, dia memilih untuk memaafkan.
"Dari dulu pernah. Tapi aku maafin karena suami. Sudah sering terjadi aku sudah berpuasa 5 tahun," tukas Dewi Perssik.
Mark-up diakui Dewi Perssik sah-sah saja. Akan tetapi, Dewi menegaskan untuk melakukan hal itu ada etika.
"Ada perjanjiannya nggak? Ada komitmen nggak sama saya? Mark-up itu sah dan ada etika untuk bicara. Yang baru ketahuan setelah bercerai ada Rp 53 juta terus yang kedua Rp 60 jutaan, ketiga baru kemarin untuk 6 Agustus Rp 40 juta tapi yang Rp 40 juta sudah aku kembalikan Rp 50 juta karena yang kasih depe Rp 50 juta," jelas Dewi Perssik.
"Untuk apa sih kalau sudah menikah kalau bicara soal uang malu ya. Kalau sudah bercerai bukan hak dia dong," tegasnya.
Dewi Perssik mengatakan masiha da bukti-bukti lainnya yang masih dia simpan. Soal melaporkan ke polisi, Dewi Perssik sudah menyerahkan ke Sandy Arifin sebagai pengacara.
Sandy Arifin menjelaskan dirinya akan lebih dulu memberikan surat kepada Angga Wijaya untuk bicara.
"Saya pelajari dulu. Setelah ikrar talak kita akan pelajari lebih lanjut. Kita akan kirim undangan dulu," kata Sandy Arifin pada waktu bersamaan.
(pus/dal)