Jay Chou Dihujat Sembunyikan Kru yang Positif COVID-19

Jay Chou Dihujat Sembunyikan Kru yang Positif COVID-19

Asep Syaifullah - detikHot
Kamis, 28 Jul 2022 07:05 WIB
SHANGHAI, CHINA - JUNE 15:  Taiwanese singer, actor and director Jay Chou arrives at the opening ceremony of the 16th Shanghai International Film Festival at Shanghai Culture Square on June 15, 2013 in Shanghai, China.  (Photo by Feng Li/Getty Images)
Jay Chou menjadi perbincangan usai krunya positif COVID-19. Getty Images/Feng Li
Jakarta -

King of Mandopop Jay Chou telah merilis album Greatest Works of Art-nya yang telah lama ditunggu-tunggu awal bulan ini dengan banyak keriuhan. Single utama dari album tersebut pun langsung melesat di puncak tangga lagu lokal usai dirilis.

Pencapaian itu pun sepertinya membuat Jay Chou dan timnya jadi lebih semangat untuk menggarap video musik mereka. Dan pilihannya pun jatuh ke Australia.

Mereka kini tengah berada di negeri Kanguru tersebut untuk syuting video klip dari single terbarunya itu. Sayangnya bukan lagi pencapaian dan prestasi yang jadi sorotan publik, melainkan kisah kontroversi dari Jay Chou dan timnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang anggota timnya dikabarkan kembali ke Taiwan usai ketahuan positif COVID-19. Parahnya lagi sempat muncul kabar bahwa perusahaan Jay Chou sama sekali tak menyiapkan dana untuknya menjalani karantina di situ dan memilih memulangkannya.

Si staf tersebut pun tak diizinkan untuk karantina di hotel karena alasan minimnya dana. Parahnya lagi pada laporan itu dijelaskan perusahan Jay Chou berusaha menutupi fakta bahwa sejumlah kru mereka, termasuk sutradara dan juru kamera dinyatakan positif.

ADVERTISEMENT

Para netizen mencibir seharusnya perusahaan Jay Chou menyiapkan dana tak terduga untuk situasi mendadak di tengah pandemi ini.

Menanggapi hal tersebut, pihak manajemen pun memberikan pernyataan resmi.

"Hanya satu anggota yang dites positif terkena virus pada 21 Juli dan saat ini masih dikarantina di Australia sendirian. Sesuai kebijakan kami, staf diberikan pilihan antara karantina mandiri di kamar, atau menginap di hotel karantina. Perusahaan mengganti setiap individu dengan NT$3000 (Rp 1,5 juta) jika mereka memilih opsi kedua," kata perwakilan dari perusahaan manajemen Jay.

Selain itu, ia juga menjelaskan rumor tersebut tak benar. Semua anggota timnya yang ada di Australia dalam keadaan sehat.




(ass/mau)

Hide Ads