Yuni Shara dalam Pandangan Pancasilais

Hot Questions

Yuni Shara dalam Pandangan Pancasilais

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Kamis, 14 Jul 2022 15:40 WIB
Jakarta -

detikHOT bertamu ke rumah Yuni Shara di Kawasan Margasatwa, Jakarta Selatan untuk mendapatkan banyak cerita tentang dirinya. Satu hal yang paling mencuri perhatian dari rumah yang nyaman dan asri tersebut, yaitu foto-foto dan lukisan. Bukan sembarang foto dan lukisan, tapi bergambarkan tokoh negara.

Sebuah dinding berisi kumpulan foto, terlihat seperti Wall of Fame, berisikan setidaknya empat generasi pimpinan Negara Indonesia. Dr. (H.C.). K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diwakili dengan foto dirinya bersama Ibu Sinta Nuriyah, istri dari sang guru bangsa, Gus Dur. Selanjutnya terlihat juga foto tertawa dua perempuan, Yuni Shara dan Megawati Soekarnoputri.

Pelantun Kucari Jalan Terbaik itu juga tampak dalam bingkai foto bersama Susilo Bambang Yudhoyono. Semakin lengkap karena dirinya pun memiliki foto bersama dengan Presiden Indonesia hari ini, Joko Widodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto-foto Yuni Shara saat melakukan sesi wawancara dengan tim detikHot.Foto-foto Yuni Shara saat melakukan sesi wawancara dengan tim detikHot. Foto: Grandyos Zafna

Tapi, kemudian di ruangan yang berbeda, detikHOT melihat lukisan Sang Proklamator, Bung Karno tengah memangku dan dikelilingi anak-anak kecil. Lukisan berwarna sepia yang berada di ruang tengah, menempel sebagai latar belakang dari sofa-sofa dengan warna senada. Beberapa mungkin mengamini citra Yuni Shara sebagai penyanyi istana, tapi lukisan yang terlihat sakral itu menimbulkan asumsi lain, apakah Yuni Shara seorang politisi? Atau dia memang peduli, mengikuti dan sadar atas apa saja yang terjadi pada negara tercintanya.

Kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah, "Pancasilais." Kaget dan tidak mengantisipasi hal tersebut. Untuk yang tidak tahu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pancasilais adalah penganut ideologi Pancasila yang baik.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya lebih kepada manusianya sih, manusia antar manusia, jadi manusia yang Pancasilais. Bernegara, selayaknya dan sepatutnya kita hidup. Orang-orang harus mulai sadar bahwa anak-anak adalah penerusnya, itu kenapa mereka harus bersekolah. Dan selalu, kalau lihat anak kecil yang ditanya dia sekolah kelas berapa, sekolahnya di mana, bagaimana. Aku mau setiap anak itu punya jawaban atas itu. Kamu bayangin kalau anak kecil ditanya, dia nggak punya jawaban itu apa rasanya? Kita nggak usah ngomongin sekolah yang lebih bagus atau tidak, itu belakangan. Sama-sama sekolah aja deh dulu."

Apa ada hubungannya dengan pandangan politik tertentu?

Foto-foto Yuni Shara saat melakukan sesi wawancara dengan tim detikHot.Foto-foto Yuni Shara saat melakukan sesi wawancara dengan tim detikHot. Foto: Grandyos Zafna

"Nggak usah politik lah ada berapa banyak warna, terserah. Orang-orang yang memang bekerja di pemerintahan, bisa kerja sesuai tanggung jawabnya karena kami membayar mereka. Di politik kita nyoblos nggak tahu loh itu siapa, kita nggak kenal. Kita harus memilih orang yang kita nggak sayang, nggak tahu kerjanya. Jadi wajar kalau orang teriak-teriak ketika apa yang dikerjakan nggak benar, enak-enakan aja gitu."

Soal pendidikan, Yuni Shara terdengar mengulangnya beberapa kali. Tampak bahwa dirinya sadar betul bahwa pendidikan yang merata bagi setiap anak-anak adalah pengurai dari banyak hal kusut yang terjadi di Indonesia.

"Kita harus memuliakan diri kita sendiri, kita harus menciptakan kebiasaan bahwa kalau mau dihargai, kita harus menghargai diri kita sendiri dulu. Karena nggak bisa dipungkiri, di republik ini yang dilihat casing (sampul)."

Lebih dari 30 tahun bernyanyi dari panggung ke Istana Negara, Yuni Shara punya segudang pengalaman dan alasan mengapa akhirnya dia memiliki pemikiran tersebut. Bahkan, di bidang profesi terbaiknya, Yuni juga sempat dipandang hanya menuai kesuksesan lewat menyanyikan lagu-lagu bekas atau daur ulang.

Yuni SharaYuni Shara Foto: Grandyos Zafna

Tapi toh kemudian pelantun Mengapa Tiada Maaf itu membuktikan dengan konkret bahwa dia lah satu-satunya 'The Condor Heroes'.

"Ini semua bukan kenapa aku melakukan itu atau berpikir seperti itu. Kebetulan aku dihadapkan dengan situasinya, tapi kemudian menjadi concern dari sekian banyak banget masalah di republik ini."

Sebagai penutup dari obrolan panjang ini, manis rasanya kalau berbicara tentang cinta, bukan kepada anak atau keluarga, tapi pasangan. Di usia paling bijaksana seorang manusia ini, masihkah Yuni Shara mencari?

Dia menjawabnya setelah ini hanya di detikHOT.


Hide Ads