Kata Ustaz: Menunda Salat, Rezeki Ditunda Mau?

Kata Ustaz: Menunda Salat, Rezeki Ditunda Mau?

Tim detikcom - detikHot
Kamis, 14 Jul 2022 06:10 WIB
Ulama
Ustaz Syam menasihati soal jangan sampai meremehkan waktu salat. Foto: dok.Instagram Ustaz Syam Elmarusyi
Jakarta -

Pekerjaan bisa membuat manusia tidak langsung melaksanakan salat saat azan berkumandang. Lantas apakah hal itu diperbolehkan atau sebaiknya dihindarkan?

Salat ada waktunya. Pekerja seringkali melakukan salat di waktu akhir dengan alasan masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Kata Ustaz melansir penjelasan Ustaz Syam Elmarusy soal mengulur waktu salat. Apa hukumnya, orang yang mengulur waktu salat karena masih ada pekerjaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengulur waktu salat saat bekerja diperbolehkan. Akan tetapi, ada sesuatu yang bahaya dan patut dihindari.

Berikut penjelasan lengkap Ustaz Syam Elmarusy:

ADVERTISEMENT

Jadi kami mengatakan tidak salat di awal waktu karena ada batas waktu salat. Misalnya dari zuhur ke ashar, bisa salat zuhur. Misalnya ashar masuknya jam 3.20, berarti jam 3.10 masih bisa salat zuhur. Masih tepat waktunya, cuma berada di akhir waktu. Yang salah adalah ketika dia salat zuhur jam 3.21, sudah masuk waktu salat ashar kalau tidak ada keadaan mendesak.

Tapi selama ia masih dalam waktu salat subuh. Contoh waktu salat subuh dari terbit fajar sampai terbit matahari atau syuruk, 1 jam 20 menit dari terbitnya fajar, selama di dalam waktu tersebut masih dianggap orang salat tepat waktu, tapi terlambat bukan di awal waktu. Berarti dia masih dapat salat subuh, niatnya masih adaan lillahi ta'ala. Kalau sudah lewat maka niatnya qodho'an lillahi ta'ala.

Orang yang salat di awal waktu mendapat keridaan Allah SWT, tapi orang yang salat di akhir waktu meski masih di dalam waktu salat itu kalau dia di akhir waktu dapat juga. Dapat ampunan Allah SWT.

Cuma yang dikhawatirkan kalau sudah meremehkan salat. Atau meremehkan waktu salat.

Celakalah bagi orang-orang yang salat (dalam situasi) ada waktunya dia untuk salat, lenggang, setelah selesai kerja ada waktu isoma, tapi tidak langsung salat. Dia pakai dulu buat ngopi, dipakai dulu buat nongkrong, dipakai dulu buat main game, maka bisa dikategorikan melalaikan salat dan ini yang diancam oleh Al Quran, celakalah bagi orang yang salat yang melalaikan salatnya.

Tapi ada orang dalam keadaan darurat, misalnya seorang dokter lagi membedah pasien masuk waktu salat. Saya harus salat di awal waktu, ini justru dia melewati waktu salat saja itu tidak apa-apa. Maksudnya dia dalam keadaan darurat, ada hubungan dengan nyawa manusia, maka dia bisa mengqodho atau menjamak salatnya.

Jamak itu boleh dilakukan tanpa perjalanan dengan alasan-alasan lainnya. Tapi kalau qasar harus jadi orang safar dulu. Kalau jamak itu boleh tanpa qasar misalnya orang dalam kerjaan menyangkut nyawa orang lain itu boleh.

Maka saran kami kepada yang bekerja, tapi ternyata sering tertunda salatnya, jangan salahkan juga kalau tertunda-tunda juga rezekinya. Kalau mau rezekinya bagus kalau ada panggilan Allah, maka segera penuhi panggilan Allah SWT.




(pus/wes)

Hide Ads