.webp)
Penyanyi Nindy Ayunda tak memenuhi panggilan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan guna menjalani pemeriksaan atas dugaan kasus penyekapan terhadap mantan supirnya, Sulaiman.
Ketidakhadiran pelantun Untuk Sahabat itu disampaikan oleh kuasa hukumnya yang datang ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Saat ditemui awak media, Dwi Yoss sebagai kuasa hukum Nindy Ayunda merasa bingung dengan kembali berjalannya kasus dugaan penyekapan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sedikit membingungkan," kaya Dwi Yoss saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Menurut penuturan Dwi Yoss, sebelumnya Sulaiman pernah mengaku di depan awak media dia tidak pernah menyatakan bahwa dirinya tidak diapa-apakan oleh Nindy Ayunda.
"Tahun kemarin di media masih ada, Sulaiman itu menyatakan sudah pernah tidak diapa-apakan, emang mungkin nggak pulang ke rumah, tapi sudah dijelaskan ke istrinya, kalau dia gak pulang ke rumah, lalu tiba-tiba ini kok muncul lagi," terang Dwi Yoss.
Dengan kembali berjalannya kasus dugaan penyekapan ini, kuasa hukum Nindy Ayunda khawatir akan adanya poros ketiga.
"Yang kami khawatirkan ada poros ketiga yang tidak berkepentingan di sini," ujar Dwi Yoss.
"Jadi ini membingungkan statement dulu dibilang tidak pernah ada ini, dia di rumah cuma bilang di rumah aja, tiba-tiba sekarang nyala lagi, jadi kami sendiri kebingungan," sambungnya.
Melihat kekhawatiran tersebut, Ricky Iramoty selaku kuasa hukum lain dari Nindy Ayunda mengingatkan pelapor agar berhati-hati karena ditakutkan nantinya laporan ini dapat menjadi bumerang.
"Pesan kami, hati-hati sebagai pelapor, agar pelaporan ini tidak jadi bumerang untuk bu Rini," tegas Ricky Iramoty.
Lebih lanjut, kuasa hukum Nindy Ayunda menegaskan bahwa kliennya taat hukum dan akan datang pada panggilan selanjutnya.
"Kalau beliau pada prinsipnya, taat hukum, pasti akan datang sebagai saksi memberikan kesaksian tentang apa yang dilaporkan," ucap Dwi Yoss.
"Kami semua taat hukum," pungkasnya.
