Keseruan Para Putri Rayakan Hari Ayah Meski Bruce Willis Sakit Afasia

Aktor Bruce Willis patut berbangga dengan para putrinya. Ia sukses menjadi sosok ayah yang baik untuk semua anak-anaknya tersebut. Terlihat dari bagaimana mereka merayakan Hari Ayah Sedunia dengan unggahan-unggahan penuh cinta untuknya.

Sang istri, Emma Heming, mengunggah foto dirinya bersama sang suami saat tengah dipeluk oleh dua putri ciliknya, yakni Mabel (10 tahun) dan Evelyn (8 tahun).

"Selamat Hari Ayah untuk semua kesenangan ini, cinta kasih, kebaikan, gadis ayah yang besar hati. Kami sangat mengagumi kamu," tulisnya di Instagram.

Putri-putrinya dari Demi Moore pun turut mengunggah foto kebersamaan mereka dengan bintang Die Hard tersebut. Salah satunya adalah Rumer, sang sulung.

Ia memajang foto di mana dirinya saat digendong oleh sang ayah.

"Daddio. Sungguh keistimewaan bisa setiap hari menjadi putrimu. Aku sayang sekali denganmu. Kau adalah orang paling keren di sini," tulis Rumer.

Tak mau kalah, sang adik, yakni Talullah juga mengunggah foto kebersamaannya dengan Bruce Willis. Ia bahkan menyebut aktor plontos itu sebagai teman paling keren yang pernah dimilikinya.

"Kau menunjukkan aku bagaimana mencintai orang lewat sebuah senyuman, kekuatan itu ada di dalam diri orang yang (kadang) konyol, mengajari saya cara yang rapi ini untuk membuat lengan Anda tumbuh dan memanjang untuk menahan sebanyak mungkin orang agar dekat dan nyaman," tulisnya.

Keluarga dari dua istri Bruce Willis berkumpul pada bulan Maret untuk merilis pernyataan bersama yang mengungkapkan sang aktor mengakhiri kariernya setelah didiagnosis mengidap afasia.

"Kepada pendukung Bruce yang luar biasa, sebagai sebuah keluarga, kami ingin berbagi bahwa Bruce tercinta telah mengalami beberapa masalah kesehatan dan baru-baru ini didiagnosis menderita afasia, yang mempengaruhi kemampuan kognitifnya," bunyi pernyataan tersebut.

"Sebagai hasil dari ini dan dengan banyak pertimbangan, Bruce menjauh dari karier yang sangat berarti baginya. Seperti yang selalu dikatakan Bruce, 'Live it up,' dan bersama-sama kami berencana untuk melakukan hal itu."

Afasia merupakan kondisi yang biasanya terjadi setelah stroke atau cedera kepala, dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara, menulis, dan memahami bahasa. Perawatan yang dilakukan untuk pengidap afasia termasuk terapi bicara dan bahasa, menurut Mayo Clinic.