Ridwan Kamil dan istri yang mengikhlaskan Emmeril Khan Mumtadz dan meyakini sang anak telah meninggal juga membuat banyak orang bersedih. Namun, Ridwan Kamil terus memperlihatkan ketabahan dan keikhlasannya di depan orang banyak.
Kata Ustaz mengambil penjelasan dari Ustaz Syam Elmarusy dalam Islam Itu Indah. Tidak ada orang tua yang tak sedih kehilangan anaknya, bahkan itu terjadi pada Nabi Yakus AS dan Nabi Muhammad SAW.
Namun, sebagai orang tua harus tetap bangkit dan melihat hari-hari selanjutnya. Tapi, bagaimana kita sebagai manusia biasa bisa bangkit ketika kehilangan orang yang dicintai, salah satunya anak?
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Syam Elmarusy:
Semoga Allah memberikan derajat yang tinggi dan istimewa karena karena keridaan orang tuanya.
Ternyata ketika kita bertanya bagaimana cara mudah mengikhlaskan, meridakan, tentu saja tidak ada cara mudah. Karena yang namanya orang tua kehilangan anak, pasti sedih.
Sekelas Nabi Yakub AS, Nabi Yusuf AS, dibawa pergi oleh anak lainnya kemudian dikatakan Nabi Yusuf AS diterkam serigala kemudian wafat,. Nabi Yakub AS menangis hingga buta namanya. Lihat, sekelas nabi yang ternyata orang yang paling sabar, orang yang diberi kesabaran di atas manusia biasa karena diberikan derajat kenabian, namun ternyata menangis bola mata hitamnya menjadi putih karena tangisan air mata yang telah habis.
Orang tua kehilangan anak tentu saja bersedih setiap hari, bahkan tidak bisa kita menahan-nahannya. Sekelas Baginda Nabi Muhammad SAW menetes air matanya hingga suaranya terdengar ke tetangganya. Tetangganya mengatakan 'Terputuslah keturunan Muhammad,' namun dihibur oleh Allah SWT dengan satu surat singkat:
Innā a'tainākal-kausar
Fa salli lirabbika wan-har
Inna syāni'aka huwal-abtar
Baca juga: Kata Ustaz: Berkaca pada Khadijah |
Maka surat ini pula mungkin akan menjadi obat bagi orang-orang yang beriman bagi Allah SWT dan hari akhir. Yang beriman bahwa akan ada pertemuan setelah perpisahan, akan ada kehidupan yang abadi, akan ada pertemuan yang abadi yang tak akan pernah ada kesedihan lagi setelahnya.
Sungguh Allah telah memberikanmu Telaga Al Kausar. Sungguh Allah memberikanmu Al Kausar nikmat yang begitu banyak melebihi kesedihan yang Allah SWT berikan kepadamu.
Maka cara yang pertama, ingat-ingatlah nikmat dari Allah SWT. Mungkin berpisah adalah kesedihan yang luar biasa, tapi di luar sana banyak orang yang mendambakan anak pun, Allah belum memberikan kehamilan, Allah belum menitipkan amanah kepadanya. Maka kita bersyukur Allah pernah menitipkannya kepada kita dan kita merawatnya hingga jadi anak saleh di ujung hayat.
Fa salli, dan tetaplah beribadah, salat kepada Allah SWT karena Allah yang maha membolak-balikkan hati. Wahai Yang Maha membolak-balikan hati teguhkan hatiku atas kehilangan ini.
Lirabbika wan-har, kemudian ada yang namanya pengorbanan. Idul Adha juga disebut dengan Idul Qurban. Hari Nahar, hari pengorbanan karena hidup di dunia pasti ada pengorbanan di dalamnya entah itu kehilangan, entah itu merelakan, entah itu mengikhlaskan karena itu masuk dalam pengorbanan.
Kemudian, Inna syāni'aka huwal-abtar, sisanya Allah SWT yang akan memberikannya kepadamu. Allah yang akan mengurusi segalanya kepadamu. Kita jangan pernah khawatir ketika Allah memberikan satu keputusan kepada kita, karena Allah Al Muhaimin, masih di dalam janin Allah yang menjaganya, sudah lahir Allah yang menjaganya, ketika ia sakit Allah yang menjaganya, ketika di luar rumah Allah yang menjaganya.
Maka cara mengikhlaskannya bagaimana kita mampu berdoa bagaimana Allah membolak-balikkan hati kita dari sedih menjadi merelakan.
Simak Video "Video: Marshanda Nyanyi Lagi, Kali Ini Isi OST Film 'La Tahzan'"
(pus/wes)