Cara Menjaga Pernikahan ala Dewi Gita dan Armand Maulana

Dewi Gita dan Armand Maulana sudah 28 tahun menikah. Banyak lika-liku yang mereka hadapi bersama.

Menurut Dewi Gita, pernikahan bisa bertahan karena wanitanya yang kuat. Jika tidak bisa sabar menghadapi rumah tangga, semua bisa hancur berantakan.

"Kalau perkawinan itu kalau perempuannya udah nggak kuat, udah goyah, pasti rumah tangga akan ambruk," ujar Dewi Gita saat ditemui di Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022).

Jadi perempuan, menurut Dewi Gita, memang harus bisa mengontrol situasi yang ada. Berbeda dengan laki-laki yang sangat cuek dengan apapun itu.

"Dan saya memang merasakan perempuan itu memang harus ekstra sabar, ekstra kasih sayang yang besar di rumah, ekstra ikhlas, dan saya berusaha untuk menyuburkan itu di dalam jiwa saya. Terus berdoa itu menaungi saya terus, itu saja," papar Dewi Gita.

"Jadi perempuan memang harus kuat, kalau laki-laki santai," lanjutnya.

Di dalam sebuah pernikahan, menurut Dewi Gita, semuanya sama. Permasalahan selalu ada, tapi bagaimana cara kita menyikapinya.

"Semua rumah tangga menurut aku kalau tanya kiri kanan semua sama. Saya pernah mengalami masalah besar, masalah kecil tiap hari ada. Tinggal gimana kita pribadi menyikapinya menyelesaikannya," papar Dewi Gita.

"Jadi lebih ke saling berkaca, mereka bisa selesain kenapa saya nggak. Mereka nggak bisa selesaian saya harus bisa selesain," lanjutnya.

Dewi Gita sering melihat kondisi suami jika ingin bergaumentasi. Ia tak mau main langsung marah tanpa melihat situasi dan kondisi.

"Kalau sama sama Arman menyelesaikan masalah rumah tangga lebih ke komunikasi terus saling naungin. Mood-nya suami lagi enak nggak diajak beradu argumentasi, kalau lagi nggak enak aku harus tahan itu. Aku nggak yang kayak ibu-ibu lain yang mencak mencak," beber Dewi Gita.

"Aku tipenya lihat suami capek atau nggak, oke. Udah dia enak baru aku bisa adu argumentasi. Sebenarnya jangan ngerasa aku sering ngalah, dia menang terus. Kalau ada perasaan itu biasanya bubar. Tapi lebih ke walaupun perempuan lebih sering ngalah, ada tujuannya lebih ke mempertahankan rumah tangga dengan cinta yang memang nggak gampang. Semua rumah tangga pasti sama, nggak gampang," tukasnya.