Yadi Sembako Sejam Lebih Bak Mati Suri, Bangun Lagi Dengar Suara Ulama

ADVERTISEMENT

Yadi Sembako Sejam Lebih Bak Mati Suri, Bangun Lagi Dengar Suara Ulama

Desi Puspasari - detikHot
Selasa, 31 Mei 2022 13:27 WIB
Yadi Sembako
Yadi Sembako dan kisah perjalanannya di alam lain saat 1,5 jam hilang kesadaran. Foto: Instagram
Jakarta -

Kondisi kesehatan Yadi Sembako sempat drop usai mengalami kebangkrutan. Ada cerita yang paling diingatnya saat kondisinya drop dan tak sadarkan diri beberapa hari setelah Lebaran.

Yadi Sembako menceritakan dirinya hilang kesadaran selama lebih dari sejam jam.

"Dibilang mati suri sih belum berapa lama ya. Kalau kata keluarga, sejam lebih 15 menit (nggak sadar). Di rumah, saya dibawa ke rumah sakit, nggak tahu kondisi saya sudah bagaimana saya disuruh dibawa pulang lagi gitu. Mungkin kalau di sana takutnya kenapa-kenapa disuruh dibawa pulang lagi. Saya menggigilnya itu sampai ya sudah," cerita Yadi Sembako dalam live Pagi Pagi Ambyar, Selasa (31/5/2022).

Setelah pulang dari rumah sakit, Yadi Sembako mendengar cerita dari keluarganya jika dirinya langsung tak sadarkan diri. Menurut cerita dari keluarga yang dia dengar sebelum hilang kesadaran dirinya hanya mengucap kata pamit.

"Kata keluarga saya sebelumnya saya bilangnya, 'Mau berangkat, mau berangkat, mau berangkat.' Memang saya ada kerjaan yang besoknya saya ada acara jauh sebelum Lebaran mereka sudah lunasin. Kita sudah persiapan tanggal 4 malam itu baju apa yang dipakai, saudara yang mau antar sudah menginap di rumah," katanya.

"Sore itu saya menggigil badan, semuanya sampai hilang itu, katanya saya merem air mata keluar terus," lanjut Yadi Sembako.

Yadi Sembako percaya tak percaya mengalami sesuatu di luar nalar. Yadi Sembako saat itu berada dalam satu tempat di mana banyak orang yang memakai imamah.

"Dari situ saya bukannya mengada-ada, tapi memang yang saya alami saya ada di suatu wilayah semua orang pakai imamah. Ada yang pakai jenggot, saya sampai ketemu alhamdulillah mungkin ini karomahnya Guru Sekumpul di Martapura karena saya sebelum COVID saya hadir terus haul beliau," ceritanya.

"Saya bertemu beliau, sama Guru Anom yang masih hidup. Jadi saya ketemu beliau di suatu perjalanan, di mana saya merasa asing. Ini siapa, ini siapa, yang saya kenal apa yang selama ini saya haul. Mereka yang bilang, 'Balik Yadi, balik Yadi belum waktunya.' Itu terngiang di telinga kencang banget," ungkap Yadi Sembako.

Setelah terbangun, Yadi Sembako merasa belum memahami apa yang terjadi. Selama 1,5 jam itu dia banyak diceritakan soal kondisinya oleh keluarga yang menyaksikan.

"Saya bangun, kata keluarga, saya ngomong nggak ini ya, ngelantur, 'Saya habis jalan-jalan. Saya habis jalan-jalan,' gitu," kayta Yadi Sembako.

Dari kondisi itu, Yadi Sembako merasa mendapat peringatan. Di mana Sang Maha Kuasa masih memberinya kesempatan untuk menyelesaikan hal-hal yang belum terselesaikan.

"Saya berpikir ya Allah perjalanan saya sampai ketemu ulama besar yang sudah meninggal dan masih hidup ini mungkin saya dikembalikan lagi karena saya masih belum bisa balik ke sana. Semua yang saya tinggalkan masih ada sangkutan. Saya belum menata hidup saya, saya belum melunasi apa yang semua jadi beban saya selama ini. Saya mungkin harus membersihkan diri saya lagi. Warning kayak gitu," tutur Yadi Sembako.



Simak Video "Puasa di Makkah, Dinar Candy Tak Bawa Makanan Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(pus/dar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT