Ini masih tentang Rezky Aditya vs Wenny Ariani. Setelah beberapa waktu lalu Wenny Ariani mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Banten soal pengakuan anak yang dilahirkannya, kabar baik menghampiri ibu satu anak itu.
Pengadilan Banten memberikan keputusan tersebut saat dikonfirmasi detikcom.
"Benar, sudah diputuskan (jika Rezky Aditya adalah ayah biologis dari anak yang dilahirkan Wenny Ariani)" kata jubir PT Banten, Binsar Gultom, Selasa (24/5/2022).
Wenny Ariani ternyata sudah mengetahui kabar baik ini. Ia mengaku sangat bersyukur karena hakim juga sependapat dengannya.
"Ibu Wenny sudah diberi tahu mengenai hal ini dan dia sangat bersyukur atas keputusan ini," terang kuasa hukum Wenny Ariani, Hakam kepada detikcom, Selasa (24/5/2022).
Untuk langkah selanjutnya, tim kuasa hukum dan Wenny Ariani sendiri akan bertemu lebih lanjut.
"Kami kan berdiskusi lagi nanti," terangnya lagi.
Berikut amar putusan PT Banten sebagaimana dibacakan Binsar Gultom:
Mengadili
Dalam eksepsi menguatkan putusan PN Tangerang Nomor 746/PDT.G/2021/PN.TNG.
Dalam pokok perkara. Membatalkan putusan Nomor 746/PDT.G/2021/PN.TNG dengan mengadili sendiri:
1. menerima gugatan penggugat/pembanding untuk sebagian
2. menyatakan tergugat/terbanding telah melakukan perbuatan melawan hukum.
3. menyatakan seorang anak perempuan adalah anak biologis dari tergugat/terbanding selama tergugat/terbanding tidak dapat menggugat sebaliknya
4. menolak untuk selebihnya.
"Diputus oleh ketua majelis hakim Solahudin SH MH dengan anggota Viktor Jagoto SH MH dan Immanuel Sembiring SH," ujar Binsar Gultom, yang sempat membuat heboh saat mengadili kasus kopi maut sianida dengan terdakwa Jessica.
Alasan PT Banten mengabulkan banding penggugat adalah majelis hakim mengacu pada payung hukum putusan MK No 46/PUU-VIII/2010. Hal ini juga dijelaskan oleh saksi ahli penggugat, Ariest Merdeka Sirait, yaitu anak yang lahir di luar perkawinan mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya dan serta dengan ayahnya yang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Berdasarkan alasan itu, PT Banten berpendapat bahwa seorang anak perempuan itu adalah anak biologis terbanding/tergugat hingga terbanding/tergugat bisa membuktikan sebaliknya," ucap Binsar Gultom.
(wes/dar)