4. Rosantia - Bidan
Profesi yang ditekuninya sungguh mulia. Rosantia memilih menjadi seorang bidan untuk menolong banyak orang. Selama 8 tahun sudah ia menjadi bidan di sebuah rumah sakit. Hingga kini, Rosantia mengaku sangat bangga dengan profesinya karena dapat menolong banyak orang, terutama perempuan.
"Menjadi bidan karena keinginan sendiri sama orang tua. Karena nggak semua orang bisa ke rumah sakit. Waktu itu pengalaman ada yang nggak bisa bayar, dia tinggalnya di kolong jembatan, usai melahirkan nggak bisa bayar. Akhirnya digratiskan," paparnya.
5. Gita - Makeup Artist
Setiap wanita tentunya ingin merasa cantik, sama halnya seperti Gita. Bahkan, ia sangat senang jika perempuan merasa cantik jika di-makeup olehnya. Enam tahun sudah Gita menjadi MUA meskipun pendapatannya tidak menentu, terutama di era pandemi. Namun, ia tidak malu dengan profesinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
6. Eka - Driver Ojek Online
Menjalani profesi yang biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki tak membuat Eka malu untuk bekerja sebagai driver ojek online. Bahkan, sudah 2 tahun ia menjadi driver ojek online. Alasannya, karena sulit mencari pekerjaan dan tidak mau menjadi beban. Pendapatan sehari-sehari yang tidak menentu juga tidak memutuskan tekad beliau untuk menekuni profesinya.
"Karena mencari pekerjaan susah kalau nggak ada orang dalem. Setelah saya survei, yang saya mampu lakukan adalah sebagai (driver) ojol. Karena ojol juga hanya butuh Rp 300 ribu untuk daftar, beli atribut," kata Eka.
![]() |
7. Tirkem - Buruh Cuci
Pernah memiliki usaha warteg selama 4 tahun, Tirkem terpaksa harus menutup usahanya karena pandemi. Saat ini, ia pun beralih menjadi tukang cuci piring dengan pendapatan yang minim setiap harinya. Ia mengatakan menjalani profesi ini untuk mendukung suaminya yang hanya berprofesi sebagai montir.
"(Jadi buruh cuci) di mana saja. Alhamdulillah (penghasilan) cukup. Karena dulu kan buka warteg, jadi lumpuh total. Alhamdulillah tetap bangga dengan pekerjaan saya," kata Tirkem.
8. Anita - Petugas PPSU
Anita merupakan seorang wanita yang telah bekerja sebagai petugas PPSU selama 7 tahun. Suaminya bekerja, namun tidak tetap sehingga beliau harus mensupport ekonomi keluarga. Meski demikian, beliau tidak malu, melainkan malah merasa nyaman.
"(Saya) kerja dari jam 5 subuh di pasar bersih-bersih jalan. (Alasannya) karena keadaan banyak hal, (termasuk) demi anak-anak," katanya,
9. Sri Widyastuti - Guru Ngaji
Sri Widyastuti menjalani profesi yang sungguh mulia, yakni sebagai guru ngaji selama 13 tahun. Alasannya, karena ia memiliki anak kecil dan memiliki kemampuan mengaji yang cukup baik. Meskipun hasilnya hanya cukup untuk sehari-hari, tapi Sri Widyastuti tidak malu dengan profesinya.
10. Yelis - Penulis
Perempuan terakhir ini memiliki alasan yang kuat untuk menjadi seorang penulis. Yelis yakin menjadi penulis bisa menjadi profesi yang membanggakan. Enam tahun sudah Yelis menjadi seorang penulis. Dengan gaji yang cukup, ia pun merasa bangga dengan profesinya.
Simak Video "Mengintip Pembuatan MSGlow & Minuman Herbal milik Juragan 99"
[Gambas:Video 20detik]
(akd/ega)