.webp)
Baim Wong kembali kena semprot kakek-kakek di bulan suci Ramadan. Hal itu terungkap dalam video YouTube yang baru saja diunggah ke akun pribadinya.
Saat itu, Baim Wong menyamar sebagai pengemudi ojek online atau ojol. Ia memakai jaket berwarna hijau dan topi hitam, lalu menghampiri seorang pemulung yang tidur di pinggir jalan.
Suami Paula Verhoeven itu ingin menghampiri pemulung tersebut dan bermaksud untuk bersedekah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, ia bertanya tentang aktivitas kakek yang sedang tidur itu. Tapi sang kakek menjawab dengan sinis.
Baim Wong pun bertanya, apakah kakek itu sedang puasa?
"Saya mau tanya sekarang ya. Saya puasa nggak puasa hubungannya apa?" jawab kakek tersebut yang balik bertanya.
"Sudah jangan nanya lagi. Nanya yang nggak-nggak aja lu," balas kakek tersebut dengan emosi tinggi.
Ternyata, kakek itu tidak mengetahui kalau lawan bicaranya adalah seorang artis dan bernama Baim Wong. Dia tidak tahu perawakan Baim Wong untuk maksud menyamar.
Baim Wong akhirnya mengakui kalau ingin bersedekah. Ia ada rezeki yang ingin dibagi.
Dia pun memberikan uang untuk kakek tersebut dan menjelaskan maksud tujuannya.
"Nih buat ini aja buka nanti, jangan marah-marah lagi. Malu tahu, orang mau baik juga," kata Baim Wong sambil memberikan uang.
"Kalau saya ada salah, maafin ya. Saya minta maaf, mudah-mudahan banyak manfaat (uangnya)," Baim Wong kemudian pergi.
Sebelumnya, Baim Wong ternyata sudah bertemu dan memberikan uang ke pemulung lainnya yang diketahui bernama Asep. Ia menyebut uang yang seharusnya mau diberikan ke kakek yang memarahinya tadi akhirnya disampaikan ke Asep.
Baim Wong mengatakan di bulan Ramadan punya sejumlah target agar mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Bukan saja soal bersedekah dan berbagi kepada sesama yang kurang mampu, namun Baim Wong punya target tersendiri untuk ibadahnya tersebut.
Ayah dua anak itu mengaku tidak selalu puas dengan target di bulan suci Ramadan. Dia merasa selalu ada hal yang kurang.
Menurut pengakuannya, saat ada salah satu ibadahnya yang tercapai, target lain malah tidak sesuai. Oleh karena itu, Baim merasa tidak puas dengan pencapaiannya setiap tahun.
"Mau dulu tarawihnya nggak full, alhamdulilah kemarin full, tapi tadarusnya nggak, dan sebaliknya. Tapi ke orang tuanya juga jarang, tapi setiap tahunnya saya nggak pernah puas," tutur Baim Wong.
Walaupun begitu, Baim mengaku senang memiliki sifat tidak puas sepert itu. Hal tersebut dapat memberinya motivasi lebih untuk menjalani Ramadan di tahun-tahun berikutnya.
"Ya mendingan manusia seperti itu sih daripada dia puas terus nanti ada yang salah sih," tukas Baim Wong.
(tia/pus)
