Hot Questions

Aero-Aqsa Aswar: Selamanya untuk Jet Ski Indonesia

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Selasa, 29 Mar 2022 12:36 WIB
Aero Aswar Foto: Pradita Utama
Jakarta -

detikHOT meminta Aero Aswar menggambarkan hubungannya dengan sang adik, Aqsa Aswar. Berusia lebih muda 2,5 tahun, dengan prestasi yang sama gemilangnya.

Menurut Aero, adiknya yang merupakan peraih Medali Emas Asian Beach Games 2014 dan Juara 1 Jet Ski World Cup 2018 itu seseorang dengan determinasi yang kadang lebih kuat dari dirinya. Apalagi kalau sudah urusan fisik dan menjaga badan.

"Dia sih orangnya nyantai, tapi keras, Aqsa latihannya lumayan, secara jaga badannya lebih intense lah. Gue tuh intense mungkin di tiga bulan sebelumnya. Kalau dia tuh all year around," cerita Aero saat ditemui di Markas IJBA (Indonesia Jetsport Boating Association) di Kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Aero Sutan Aswar - Hot Questions Foto: Pradita Utama

Lebih dari itu, hubungan keduanya lebih sering menjadi rekan tim dalam mengharumkan nama Indonesia dalam berbagai pertandingan kelas dunia. Saling atur strategi dan berdiskusi menjalankan passion yang sudah digeluti lebih dari 20 tahun itu.

"Kita kan sebagai, pada saat teammate, harus berpikirnya tuh untuk tim, buat Indonesia, jadi misalnya kita balapan, 3 moto, misalnya moto 1 gue finis ke-1. Pada moto 2 tiba-tiba jet ski gue rusak. Di moto 3 gimana strateginya biar Aqsa tetep podium, gue juga podium. Kita dari mulai menghafal track, bentuk, warna dan nomor jet ski lawan, tombol-tombol yang kita pencet. Main psikologis juga."

Bagi kalian yang penasaran mengapa baru pada saat Asian Games 2018 nama dan kemunculannya heboh di berbagai platform adalah, kedua kakak-beradik ini sejak awal lahir dan tumbuh di Jakarta. Kemudian memasuki SMA, mereka pindah ke Amerika Serikat untuk menetap, melanjutkan sekolah dan berkarir sebagai pembalap.

"SMA gue 1,5 tahun di sini, terus lanjut di Amerika. Aqsa juga mirip lah, tapi pada saat dia mulai, kan balap, gue kan sudah selesai semua, tapi masih lanjut tinggal di sana. Karena masih ada kontrak di sana. Gue sempat jadi highest paid jet ski racer di sana, selama beberapa tahun," kisahnya sambil tersenyum.

Ternyata sejak 2013, Aero Aswar tercatat sebagai pembalap jet ski dengan bayaran termahal. Dia meminta untuk tidak membahas lebih lanjut dan menuliskan angkanya, tapi ketika dibisikkan kepada detikHOT, mencapai jutaan Dollar dalam satu tahun.

Aero Sutan Aswar - Hot Questions Foto: Pradita Utama

"Gue duluan yang jet ski, Aqsa tuh sebenarnya agak telat dari gue tiga tahun. Dia kan anaknya gamer banget, jadi kalau gue latihan, dia main PlayStation. Nanti agak sore dia baru main-main, eh lama-lama kepancing. Akhirnya lanjut."

Sebagai orang yang membawa nama Indonesia di kancah dunia, bagi Aero, tidak serta-merta demi negara tapi juga pembuktian bagi dirinya sendiri. Bahwa pembalap 27 tahun itu adalah standar seorang atlet untuk mendapatkan gelar juara dunia. Walaupun, pencapaian karirnya tidak secepat laju jet ski di atas air.

"Seperti yang gue bilang, passion, i'm doing all this for myself, we spend so much, ya maksudnya menyenangkan negara iya, tapi yang terpenting apa, menyenangkan diri sendiri, kepuasan diri sendiri, orang-orang sekitar. I want to make myself proud and prove to myself that I'm capable of doing what I'm dreaming of."

Aero Sutan Aswar - Hot Questions Foto: Pradita Utama

"Gue nggak bilang ini cepat. Gue ngumpulin ini piala, bukan lima tahun, bukan 10 tahun juga. Sekarang gini deh, umur gue 27, balap umur 4 tahun, 23 tahun gue dapat 3 juara dunia, berarti kan proses. Mungkin pada saat itu gue jadi juara dunia, di Indonesia nggak ada benchmark, jadi i have to create my own standard.Standar apa sih yang bisa jadi juara dunia, latihan kayak apa yang bisa juara dunia, gue nggak pernah tau. Apa yang diajarin otodidak dari bokap gue, bokap gue nyalurin apa yang dia dapat ke gue dan adek gue. Latihan zaman dulu, high intensity, circuit training, karena jetski itu eksplosif dan enduro mainnya."

Dengan semua cerita itu, jet ski akan selalu menjadi tujuan akhir Aero Aswar. Melanjutkan warisan yang tidak hanya untuk namanya sendiri, tapi juga sang ayah yang telah membangun seluruhnya sejak 1996 silam.

"Gue akan ngejalanin ini, gue mau membesarkan jet ski di Indonesia. Gue nggak mau hilang dari sini. Bokap gue udah bikin, udah memperjuangkan. Bisa dibilang seumur hidup gue untuk jet ski, so i will not waste his time. Selain itu, akan bisnis juga, sekarang gue ada Crypto, property juga."



Simak Video "Daniel Mananta, Karier dan Kecintaannya pada Indonesia"

(mif/nu2)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork