Kehadiran Pangeran William dan Kate Middleton dalam kunjungan di negara-negara Persemakmuran Inggris Raya menjadi hal yang paling dinanti. Tapi sayangnya pasangan itu terpaksa membatalkan perjalanan dinasnya gara-gara diprotes.
Seharusnya Pangeran William dan Kate Middleton dijadwalkan mengunjungi sebuah desa di Belize, negara kecil di pesisir timur Amerika Tengah yang berbatasan dengan Meksiko di sebelah barat laut dan Guatemala di barat dan selatan Honduras.
Pada 19 Maret, Duke dan Duchess of Cambridge tiba di Honduras untuk memulai tur kerajaan selama delapan hari. Seharusnya mereka juga mengunjungi perkebunan cokelat di desa suku Maya akhir pekan ini.
Tapi acara dibatalkan setelah lusinan penduduk suku Maya melakukan protes. Istana Kensington pun mengumumkan pembatalan kunjungan tersebut.
"Kami mengkonfirmasi ada masalah sensitif yang melibatkan komunitas Suku Maya, kunjungan dipindahkan ke lokasi yang berbeda," tulis keterangan Istana Kensington.
Selama bertahun-tahun, penduduk desa terlibat dalam sengketa tanah dengan Flora dan Fauna International (FFI), kelompok konservasi tempat Pangeran William menjadi dewan pelindung. Protes itu juga terjadi di tengah meningkatnya pengawasan hubungan kolonial Inggris dengan wilayah tersebut.
Pemerintah Belize mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kawasan tempat suku Maya adalah salah satu situs yang dilindungi.
Menurut surat kabar lokal, penduduk desa berkumpul untuk memprotes kehadiran Pangeran William dan Kate Middleton. Mereka juga mempermasalahkan pasangan yang mendaratkan helikopter di lapangan sepak bola setempat.
"Kami penduduk desa menganggap bahwa kami telah menderita warisan kolonialisme," kata pemimpin pemuda setempat Dionisio Shol kepada The Times of London.
"Dan kami secara langsung masih terkena dampaknya sampai sekarang," tukasnya.
Tur kerajaan Pangeran William dan Kate Middleton juga bakal berhenti di Jamaika dan Bahama untuk menandai sekaligus mengumumkan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II.
Simak Video "Video Eks Ajudan Kerajaan Cerita Titik Terendah Pangeran William"
(tia/dal)