Seperti yang kerap kali terjadi, ketika seseorang berada di puncak popularitas, ada star syndrome yang sering dicurigai melanda. Sebuah sindrom ketika mereka melupakan masa lalunya sebagai orang biasa, dan tenggelam dalam tepuk tangan kekaguman para penggemar. Tidak jarang, ini turut serta mengubah kepribadian.
Sultan Gustaf Al Ghozali, remaja yang kini viral berkat swafotonya yang laris manis sebagai NFT punya potensi itu. Usianya muda, 22 tahun, selain populer, dia juga punya gelar miliarder. Perpaduan yang lengkap bagi sindrom tersebut. Bagaimana Ghozali melihat ancaman itu?
"Aku nggak pengen, itu jebakan, clap trap. Berharap tepuk tangan orang. Aku nggak berharap apa-apa jadi kayak jalanin aja. Aku nggak pengen dilihatin orang. Sempat di satu acara, aku bilang ke mereka untuk jangan tepuk tangan," ceritanya saat ditemui di Hotel Mercure, Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Baca juga: Ghozali Everyday and Everywhere |
Meski tidak menganggap diri seorang selebriti atau public figure, Ghozali kini sudah banyak berteman dengan sebagian dari mereka. Ada beberapa nama yang dulu sebatas dilihat melalui layar, kini sudah bisa bertegur sapa dan menjadi teman.
"Aku sudah titip salam ke Tretan Muslim. Aku kayak pengen dekat sama Dustin, pengen ketemu Pandji Pragiwaksono juga."
Ngomong-ngomong, siapa nama orang di daftar kontaknya yang paling terkenal?
"Kontak yang paling terkenal sih Jejouw," jawabnya santai sembari tersenyum
Ghozali mengatakan di awal, bahwa saat ini keluarga dan para saudara lah yang mengurusi dirinya. Ada jadwal, pengambilan keputusan untuk endorsement sampai berapa angka yang pas untuk rate card dirinya jika terlibat untuk kegiatan promosi.
"Aku ayo-ayo aja, tapi masih diskusi sama keluarga. Jadi lebih selektif lagi. Kalau rate card itu dari orangtua, itu pun juga dikasih saran sama ada teman. Kadang aku masih ikut buat menentukan harganya. Soalnya keluarga nggak ada yang manajemen, jadi buat ngasih harga juga ada perasaan kemahalan, takutnya ditolak atau bagaimana. Ke depannya sih mungkin akan ikut manajemen supaya ada yang bantu urus," ungkapnya.
Ghozali tengah menjalani kuliah semester 8 di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), program studi Animasi D4. Dia mengakui bahwa kuliahnya, khususnya skripsi, sedikit terhambat karena kesibukan akhir-akhir ini.
"Kuliahnya sekarang akhirnya jadi berantakan sih, tapi dosen maklumin. Tapi tetap sekarang lagi sambil ngejar skripsi. Saran dari orangtua juga habis lanjut ke S2 dulu, tapi aku pengennya kerja langsung aja di studio animasi," tutur remaja kelahiran Juni tahun 2000 itu.
Buka-bukaan kepada detikHOT, Ghozali berkenan untuk mengungkapkan apa saja yang dia lakukan dengan uangnya yang mendadak banyak itu. Katanya, Ghozali sempat mendapatkan tawaran mobil dari Rudy Salim? Apakah benar? Ikuti selengkapnya hanya di detikHOT.
Simak Video "Tantangan Sutradara Kemas Film 'Pemukiman Setan' dengan 'Sajian' Baru "
(mif/nu2)