Belakangan tengah ramai jadi perbincangan soal platform binary option yang berkedok investasi. Klaimnya, pengguna platform bisa mendapat keuntungan besar hingga dapat mengubah nasib. Ujungnya malah sial karena banyak korban rugi hingga ratusan juta rupiah. Gegara ini, menurut Zamza yang berprofesi sebagai YouTuber, opini masyarakat soal uang kripto jadi makin buruk.
Zamza merasa geram ketika mendengar apa yang beredar di media sosial. Lantaran dirinya merupakan penggiat uang kripto atau sryptocurrency. Founder Auto Sultan asal Lampung yang selama ini fokus di dunia uang kripto menjelaskan bahwa cryptocurrency tidak sama dengan judi. Uang kripto sendiri telah sah menjadi salah satu komoditas di Indonesia sejak lama dan sudah diawasi oleh BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
"Cryptocurrency merupakan sebuah teknologi keuangan, dan trading merupakan bagian kecil dalam cryptocurrency. Crypto sendiri lebih tepat dijadikan instrumen investasi karena perkembangan teknologinya yang begitu pesat dan dibutuhkan dunia modern saat ini, membuat aset digital cryptocurrency memiliki value yang baik," tegas Zamza, kepada awak media, baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita trading di cryptocurrency, kita jadi trader dan melawan trader. Selain itu, kita memliki hak penuh atas aset kita (underlying asset). Sebagai contoh ketika harga pasar bulan ini turun, kita sejatinya hanya rugi sejenak. Bulan depan bisa jadi naik dan kita profit. Semua itu tergantung probabilitas dari pasarnya. Kemudian coba kita lihat di Binary Option, hidup dan matinya atau untung dan ruginya ditentukan hanya dalam waktu 5 menit, bahkan 1 menit. Apakah hal tersebut layak disebut investasi?" beber Zamza lagi.
Sebagai sosok yang mengedukasi masyarakat soal uang kripto, pemberitaan miring soal uang kripto dinilai amat merugikan dan salah. Selama lima tahun berkecimpung di dunia cryptocurrency ini dia merasa bahwa kegiatannya amat jauh dari konsep judi.
Dia pun menilai adanya kesalahpahaman di benak orang-orang yang menyebut cryptocurrency sama dengan judi. Dua hal ini sama sekali tidak dapat disatukan menurut dia.
"Jangan sampai dibolak-balik. investasi ya investasi, judi ya judi," tutup Zamza.