Saat berbincang bersama Denny Sumargo, Dorce Gamalama menyampaikan sebuah wasiat. Ia meminta, jika dirinya meninggal dunia, dimakamkan sebagai wanita.
Ucapan itu pun menjadi heboh hingga membuat beberapa ulama buka suara. Ketua MUI Cholil Nafis pun mengatakan, seorang transgender meninggal maka diurus sesuai dengan jenis kelamin asalnya.
"Jadi mengubah kelamin itu tak diakui dalam Islam sehingga ia hukumnya tetap seperti jenis kelamin pertama. Laki-laki yang pindah (jadi) perempuan disebut mukhannats dan perempuan yang berubah menjadi laki-laki itu mutarajjil," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kata Ustaz: Cara Transgender Bertaubat |
Sementara itu, Ustaz Muiz Ghazali, pensyarah agama dari Institut Studi Islam Fahmina, menilai apa yang menjadi kehendak Dorce Gamalama sebaiknya dihormati.
"Kalau sudah berganti kelamin maka hendaknya diurus sesuai dengan jenis kelamin barunya, karena itu kehendak dari yang punya tubuh," ucapnya kepada detikcom, Selasa (1/2/2022).
"Islam yang dalam hal ini fiqh sebenarnya tidak terlalu paten dalam memperlakukan seorang mayat. Ada banyak variasi yang disuguhkan dalam fiqh terkait dengan mayat, misalnya tak perlu kain kafan bagi mayat tertentu," lanjutnya.
Menurut Ustaz Muiz Ghazali jenis kelamin tidak hanya bisa dilihat secara fisik, tapi juga pikiran seseorang.
"Kelamin menurut saya tidak hanya bisa dilihat dari aspek fisik semata, karena jenis kelamin bukan hanya dua tapi lebih. Salah satu indikator jenis kelamin manusia adalah otaknya. Otak inilah yang mengendalikan kelamin, bukan sebaliknya. Otak Dorce adalah perempuan. Maka hendaknya diperlakukan sebagaimana perempuan dari hidup hingga meninggal dunia.
Sadar ucapannya dalam obrolan itu menuai polemik, Dorce Gamalama pun angkat bicara. Ia meminta pada para ulama untuk menyerahkan urusan pengurusan jenazahnya kelak pada pihak keluarganya saja.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Kepada Kyai, ustaz-ustaz yang telah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan menguburkan saya. Biarkanlah keluarga saya yang akan nanti akan mengurusnya," ujar Dorce Gamalama dalam video yang berdurasi kurang dari satu menit.
"Mau kain kafannya 7 lapis, 8 lapis, saya serahkan kepada yang mengurus. Yang mengurus laki-laki boleh, perempuan boleh, laki-laki, perempuan boleh. Jadi siapa saja boleh yang memandikan saya," tambahnya.
Dorce Gamalama juga berharap tidak ada ulama yang justru memberikan komentar kurang baik. Dorce mengatakan seharusnya sebagai ulama mereka memberikan imbauan.
"Jadi kiai-kiai yang sudah terkenal sekalipun jangan memberikan komentar yang kurang baik. Seharusnya Anda seorang kyai memberikan sungguhan dan juga imbauan kepada seseorang siapapun. Karena saya juga manusia mempunyai tanggung jawab untuk hidup dan mati kelaknya,' tutup Dorce Gamalama.
Simak juga 'Ustaz Zacky Mirza Bicara soal Dorce Ingin Dimakamkan Sebagai Perempuan':