Nama Eunice Tjoa belakangan menjadi sorotan netizen. Ia jadi salah satu TikTokers yang naik daun saat ini.
Kepada detikcom, Eunice Tjoa bicara soal kariernya. Dara kelahiran Pekanbaru, 21 Agustus 2003 itu mengaku awalnya iseng main TikTok dan tak menyangka ramai penonton.
"Awalnya iseng ih coba ah yang ngedance-dance gitu di TikTok pas masih sekolah tuh tahun 2020. Sebenarnya aku nggak bisa ngedance, cuma kan di TikTok beda ya. Di TikTok bisa dance manja, cantik. Coba-coba eh naik. Aku kaget dua hari nge-post naik, ramai banget," ujar Eunice saat ditemui di kawasan Cisauk, Banten.
Gegara hentakan goyangan di TikTok, cewek bernama lengkap Eunice Sandi Tjoa Putri itu dapat julukan Ratu Pargoy. Ia sendiri tak tahu apa arti Pargoy.
Eunice juga mengaku pertama tahu gerakan Pargoy karena melihat orang lain. Banyak yang bikin konten seperti itu, tapi ia heran mengapa dirinya yang dapat julukan Ratu Pargoy.
"Dulu nggak dijuluki apa-apa, terus orang lama-lama notice yang Pargoy. Pargoy tahu dari TikTok, ada orang yang buat, aku ngikut, namanya Nanas, nggak tahu nama aslinya apa. Sebenarnya banyak yang Pargoy, tapi entah kenapa aku yang dibilang Ratu Pargoy, bukan sombong ya, cuma itu julukan dari netizen," tutur wanita berdarah Tiongkok tersebut.
Eunice Tjoa sudah punya lebih dari 7 juta followers TikTok dalam waktu kurang dari dua tahun. Ia bersyukur kini dikenal banyak orang.
"Aku iya kayak aku nggak nyangka jadi seperti sekarang. Aku dari orang biasa, skill mah apa atuh, aku orangnya nggak ambisius," kata Eunice.
Eunice Tjoa merasakan limpahan rezeki dari berkarier di dunia media sosial. Perempuan berpostur 158 cm itu tak sungkan membeberkan penghasilan sebulan.
"Dulu endorse Rp2 juta, tapi pas masuk manajemen OPI Esportainment sih nyampe Rp15 juta per post. Aku sebulan sih bisa Rp300 jutalah sebulan dapat," ujar Eunice.
Eunice Tjoa mengatakan mencapai karier seperti sekarang tak instan. Bintang film Love Is Magic itu berjuang terinspirasi oleh orang tuanya, meski sempat kena bully teman-temannya dulu.
"Dulu aku waktu SD gemuk, di-bully, nggak punya teman tuh. Sampai akhirnya aku olahraga tuh, mulai kurus dari SMP. Aku home workout, terus pas SMA berenang, lari, gitu," pungkasnya.
(mau/aay)