Kabar soal Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie divonis hukuman satu tahun bui sudah sampai ke telinga anak mereka. Putri sulung pasangan tersebut, Mikhayla Zalindra Bakrie, disebut sudah tahu permasalahan kedua orang tuanya.
Bahkan pihak Nia Ramadhani yang diwakilkan oleh asistennya, Theresa Wienathan, menjelaskan anak perempuan Nia dan Ardi sudah mendengar berita soal vonis penjara yang dijatuhkan buat mereka. Hal itu menjadi pukulan terberat buat Mikhayla.
Theresa Wienathan menyebut bahwa anak Nia dan Ardi terutama Mikhayla sudah sangat paham dengan kondisi dan situasi terkini. Bahkan diungkapkan olehnya, Mikhayla sempat histeris saat tahu hukuman penjara yang dijatuhkan kepada orang tuanya.
"Awalnya histeris dia dengar putusan satu tahun penjara. Itu (Mikhayla) nangis-nangis banget. Anak yang masih kecil-kecil masih belum begitu ngerti ya, cuma yang sudah sangat ngerti itu Mikhayla," kata Theresa Wienathan ditemui di kawasan Transmedia, Jakarta Selatan.
Segala upaya dilakukan pihak keluarga untuk membuat Mikhayla tenang. Akhirnya usai putusan, dia bisa berbicara dengan kedua orang tuanya lewat sambungan telepon video. Hal itu disebut oleh Theresa dapat meredam emosi Mikhayla yang sempat meledak-ledak.
"Habis ada putusan itu dia (Nia Ramadhani) boleh video call untuk nenangin Mikha. Jadi dijelaskan sama mamanya, ini, ini, dia baru bisa tenang sekarang. Ya kebetulan ada neneknya juga, ada tantenya, ada kita-kita juga sejauh ini sama kita-kita, sama omanya semuanya. Anak yang masih kecil-kecil masih belum begitu ngerti ya, cuma yang sudah sangat ngerti itu Mikhayla," ungkap Theresa.
Setelah beberapa bulan menjalani rehabilitasi usai penangkapan, tak ada lagi waktu berkualitas antara Nia Ramadhani, Ardi Bakrie, dan anak-anaknya. Rasa rindu pun muncul di hati mereka. Mikhayla juga mengaku sangat ingin bisa dekat bahkan tidur bersama Nia dan Ardi.
"Yang paling berat anak-anak sih, pasti berat, sedih sih. Masih ada nyariin, kangen, pengin bareng-bareng. Pengin tidur bareng seranjang ramai-ramai karena mereka tidur satu ranjang berlima," cerita Theresa Wienathan.