Adara Taista, meninggalkan Rasyid Rajasa pada 2018. Tapi cinta mereka, sepertinya akan terus ada selamanya, bahkan bertransformasi ke dalam bentuk-bentuk lain. Pasalnya, bagi Rasyid, cinta adalah sepenuh-penuhnya anugerah terbesar dari Tuhan untuk setiap manusia.
Atas dasar itu juga, laki-laki 31 tahun itu menyimpan dan siap mengejar mimpinya kini. Sebuah organisasi kesehatan yang berpusat pada penelitian dan pengobatan terhadap kanker. Apa yang dialaminya kemarin, cukup menjadikan pengalaman yang paling berharga.
"Saya punya mimpi suatu saat nanti, saya ingin melihat atau membuat suatu organisasi di bidang health care, khususnya di bidang cancer. Dan saya rasa, ini bentuk mimpi saya yang ingin saya jalani untuk berkontribusi lebih ke negara," ungkap Rasyid kepada detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Keikhlasan Cinta Rasyid Rajasa |
![]() |
"Gini, di Indonesia ini kita sudah punya segudang dokter-dokter top, profesor-profesor juga sudah hebat. Tapi perlu kita akui bahwa harus juga menguatkan sisi riset dan teknologi terkait pengobatan kanker. Saya ingin banget melihat suatu saat nanti Indonesia ini punya sebuah rumah sakit yang nggak kalah sama Amerika atau negara-negara maju lainnya yang di back up oleh riset dan teknologi yang sangat kuat," sambungnya lagi.
Pria yang hobi olahraga lari ini mengakui banyak dampak perubahan yang terjadi pada dirinya. Pada kehidupan, termasuk dirinya yang menjadi lebih religius.
"Yang pertama belajar rasa ikhlas yang lebih dalam. Belajar agama, karena saya meyakini ya, bahwa suatu saat nanti ada yang namanya the afterlife, dan saya meyakini itu kita akan dikumpulkan bersama keluarga dan orang-orang yang kita sayangi, termasuk Dara. Untuk menuju ke sana kita perlu amal ibadah, jadi saya sedang mengarah ke situ," tambah Rasyid.
Di tengah hamparan rumput hijau yang asri di area Damai Indah Golf BSD, rasanya tidak berlebihan kalau detikHOT kemudian menanyakan definisi cinta versi Rasyid. Siapa tahu dapat menjadi inspirasi bagi para detikers yang membaca.
![]() |
"Cinta itu menurut saya anugrah terbesar dari Tuhan kepada setiap manusia. Cinta itu suatu rasa yang perlu kita pupuk dan pelihara. Cinta itu pleasure in giving. Bagaimana kita membahagiakan pasangan kita, mendukung dan yang paling penting, bukan hanya bersenang-senang aja tapi, saling menutup kekurangan masing-masing. Saling menguatkan di saat satu sisi sedang lemah, sedang sakit, sedang down," ungkap Rasyid.
"Sebenarnya, kalau kita lihat dari ajaran Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dan Al-Qur'an, itu kan banyak banget pesan tentang cinta dan ikhlas. Kalau kita mencintai sesuatu karena Allah dan ajarannya, maka saya rasa semua cobaan akan terasa ringan. Mungkin, dulu orang kalau ngelihat kami sebagai sepasang kekasih yang baru nikah, kemudian berhadapan dengan cancer dan cancer-nya itu yang jenis rare, itu adalah cobaan yang sangat berat. Tapi saya dan Dara mencintai karena yakin karena yakin kepada Allah. Akhirnya, cobaan yang kita hadapi dengan besar hati dan ringan."
Sekarang Rasyid Rajasa sudah siap untuk membahas rencana cinta masa depannya. Selengkapnya hanya di detikHOT.
(mif/nu2)