Tahun 2018 menjadi tahun yang paling berat bagi Rasyid Rajasa. Seorang laki-laki yang saat itu berusia 28 tahun, pada lima bulan usia pernikahannya, kehilangan istrinya tercinta, Adara Taista yang meninggal dunia karena penyakit kanker kulit langka bernama melanoma.
Sudah banyak cerita tentang perjuangan Rasyid mengejar pengobatan demi kesembuhan sang istri. Indonesia, Singapura, Amerika, Jepang dilalui di atas doa dan ikhtiar. Tapi seperti yang sering dikatakan mereka yang ditinggalkan, Tuhan lebih sayang. Pada 19 Mei 2018, Adara Taista menghembuskan napas terakhirnya.
Dunia berjalan seperti biasa setelahnya. Tapi Rasyid, ternyata terus memperpanjang napas cintanya lewat foto-foto di media sosial. Ungkapannya cintanya pada mendiang istri juga terus dituliskan dalam berbagai kesempatan dan kerinduan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Dara sayang, 3 tahun sudah berlalu, aku akan tetap mencintai kamu seperti pertama kali kita ketemu dan nama kamu akan selalu ada di doa aku. Dara sayang, I am doing fine here, aku ikhlas dan kuat menjalani hari-hari seperti yg kamu mau dan insyallah ridhonya suami, surga untuk istri," tulis akun Instagram @rasyidrajasa saat memperingati kepergian istrinya.
"Happy birthday to my angel in heaven. I love you and always will. I miss you Por. Till we meet again in Jannah," tulisnya pada kesempatan yang lain.
Sampai pada Desember tahun lalu, Rasyid masih terus menunjukkan betapa cintanya tak mengenal kondisi serta batas ruang dan waktu.
"23 Desember 2017. Hari ini 4 tahun yg lalu kita berjanji di hapadan saksi, keluarga dan para malaikat-Nya untuk berjuang bersama. Happy nya kamu happy nya aku, sedih nya kamu sedih nya aku, sakit nya kamu sakit nya aku. Till death do us part. Sekarang kamu udah di tempat yg lebih baik, dan aku selalu berdoa agar kamu di tempatkan di tempat yg terindah. Kita masih punya satu perjanjian lagi yaitu: seberat apapun apapun cobaan nya, aku akan kuat dan akan menjalani hari2 dengan senyuman. Happy anniversary in heaven," seperti tertulis pada caption.
Hampir lima tahun berlalu dan Rasyid menjalani hidup dalam diam. Di sebuah sore di area Damai Indah Golf BSD, Tangerang, dia memutuskan saat ini adalah waktu yang tepat untuk bicara. Kepada detikHOT, Rasyid tidak lagi membahas seperti apa rincian sakit mendiang istri, tapi justru merayakan cintanya dengan lebih luas lagi.
![]() |
"Ada seorang dokter namanya Elisabeth KΓΌbler-Ross dalam bukunya 'Death and Dying' itu kan ditulis, five stages of grief, denial, anger, bargaining, depression, acceptance. Nah ini lima-limanya saya merasakan semuanya. Perasaan anger ada, sama diri sendiri. Ada perasaan yang wah dulu harusnya melakukan ini dan itu untuk Dara, itu juga ada. Tapi Alhamdulillah-nya saya dikelilingi oleh keluarga yang sangat suportif. Keluarga saya suportif dan menanamkan ajaran-ajaran Islam bahwa Allah itu nggak membiarkan hambanya kesulitan sendirian, pasti itu. Saya juga meyakini Allah itu selalu membimbing. Jadi inilah yang menguatkan saya untuk nikah sama Adara di tahun 2017, walaupun kita tahu resikonya, apa yang kita hadapi. Akhirnya ini juga yang membuat saya ikhlas," buka Rasyid kepada detikHOT.
Walaupun begitu, pria dengan hobi olahraga ini mengakui bahwa tahun pertama kepergian Adara adalah tahun paling berat. Dia bersyukur bahwa pada saat itu dukungan keluarga mengalir deras sehingga mampu membuatnya terus berdiri tegar.
"Jadi pada saat saya di Amerika, saya dan Dara ada satu pembicaraan, pembicaraan itu tidak ada yang tahu, dan saya tidak bisa buka di sini. Inti dari pembicaraan itu, Dara menuntun saya agar lebih ikhlas sama ketetapan Allah apapun hasilnya. Jadi saya rasa walaupun memang butuh waktu, butuh perjuangan untuk mencapai ke titik ikhlas ini memang tidak mudah. Tapi saya meyakinkan bahwa Allah itu menuntun saya, ngasih jalan, jadi ya sekarang menjalani hidup hari-hari dengan tegar dan ikhlas itu tujuan saya," ungkap Rasyid lagi.
"Dara juga menuntun saya ke agama yang lebih baik, salat lebih tepat waktu dan oleh karena itu dari awal saya ikhlas. Tapi memang nggak bisa dipungkiri perjalanan itu terkadang berat. Memang pasti ada hari-harinya di mana rasa kangen muncul. Sekarang dijalani dengan lebih tegar aja," sambungnya.
Rasyid mengakui, menyibukkan diri pada pekerjaan juga menjadi salah satu jalan untuk membunuh sepi yang kadang menghampiri. Sejak menyelesaikan pendidikan di London, Inggris 2015 silam, dia melanjutkan usaha sang ayah, Hatta Rajasa, di bidang energi. Fokus utamanya adalah untuk mendiversifikasikan energi minyak menjadi clean energy dalam rangka ikut serta berperan untuk menurunkan emisi karbon.
![]() |
"Memang kontraktor minyak itu pekerjaan papa jauh sebelum terjun ke politik. Akhirnya saya, kakak-kakak saya dan rekanan, melanjutkan itu. Nah, kami mendiversifikasikan ini lebih ke arah sektor sektor clean energy. Saya sangat tertarik ke sektor ini karena dunia sekarang berubah ke arah clean energy. Menurut saya peluang yang sangat bagus untuk Indonesia dan saya rasa anak-anak muda perlu menangkap peluang ini," jelasnya.
Bicara soal Rasyid Rajasa juga tidak lepas bagaimana lebih dari 130 ribu pengikutnya di media sosial yang terus-menerus merespons kagum kisah cinta dirinya dan Adara. Banyak dari mereka mengagumi kesetiaan dan perjuangan keduanya sampai maut memisahkan. Rasyid juga sadar, bahwa, cerita ini akan menempel selamanya pada dirinya.
"Dari hari pertama saya sudah ikhlas, karena ya itu, pada saat sebelum nikah, saya dan Dara tahu resikonya apa dan kita ya siap dan saya rasa kita ini kalau mencintai orang atas dasar ikhlas, ya cobaan seberat apapun bisa kita hadapin. Sepi pasti datang dan pergi, tapi saya rasa sekarang sudah waktunya untuk bangkit dari rasa kesedihan karena saya juga, keluarga saya nggak mau ngelihat saya terlalu larut dalam kesedihan.
Saya yakin juga Dara nggak mau ngeliat saya terlalu lama larut dalam kesepian. Jadi ya sepi pasti ada, tapi saya jalani hari-hari dengan tegar dan kuat aja, ikhlasin aja," tandas Rasyid.
Lantas, apakah dengan yang sudah dialami, membuat anak bungsu dari empat bersaudara itu menemukan arti cinta yang sesungguhnya? Setelah empat tahun berlalu, sudahkah keikhlasan Rasyid Rajasa membawanya menemukan cinta lagi di masa depan? Jawabannya dapat kalian temui selengkapnya hanya di detikHOT.
(mif/nu2)