Nadine Kaiser kurang berkenan jika harus membahas bagaimana hubungannya dengan sang ibu, Susi Pudjiastuti. Baginya, hubungan antara anak dan ibu, sejatinya milik personal yang tidak perlu untuk dibagikan.
Karenanya detikHOT menghargai dan tidak menanyakan hal tersebut. Namun, bicara soal bagaimana anak perempuan satu-satunya di keluarga, memandang soal Susi Pudjiastuti, bukanlah sebuah larangan yang disepakati. Itu mengapa, kami membuka topik mother-daughter ini dengan pengalaman hidupnya, saat sang ibu sedang menjabat sebagai Menteri periode 2014-2019 dan masa setelahnya.
"Ketika ibu menjadi pengusaha, she was just my mom and a business owner, that's it. When she was a minister, she was not only my mother, she was also owned by the country, and for her, it was the greatest honor. Apakah membatasi aku? Ya. Aku harus jaga nama baik, suka nggak suka, harus bisa memposisikan diri bahwa masyarakat akan menaruh perhatian di kamu," ceritanya saat detikHOT bertamu ke rumah Nadine di Pangandaran, Jawa Barat.
![]() |
"Justru menjadi anaknya memberikan beberapa privilese, the only thing I have that I feel more than somebody is the privilege I have. I'm not a better person, but because of her. Itu juga bukan karena ibu punya banyak uang, tapi karena apa yang sudah ibu lewati, sudah dilakukan dan menjadi prestasinya."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebetulnya, secara tersurat juga Nadine Kaiser mengungkapkan bahwa dia cukup lega saat ibunya tak lagi menjabat. Ya walaupun, dirinya membebaskan, apabila di kemudian hari, sang ibu harus mengabdi kembali kepada negara. "It's up to her."
Saat ini, Nadine Kaiser sepenuhnya menjalankan manajemen bisnis Susi Air. Sedangkan Susi Pudjiastuti lebih menjadi mentor yang menurut anaknya, lebih sering menginjakkan kaki di pasir pantai daripada lantai kantor. Mengajarkan Nadine bagaimana menghadapi birokrasi, mengambil keputusan sekaligus tempat bersandar kala sang putri terlelah dan menangis. Ketika detikHOT bertamu ke kediaman mereka, Susi memang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Sesekali keduanya pergi ke pantai untuk bermain paddle bersama.
Dinamika Susi Pudjiastuti yang juga menarik untuk dibahas adalah soal aktifnya beliau di media sosial Twitter. Sudah menjadi konsumsi umum, kicauan akun @susipudjiastuti kerap kali menuai respons viral yang beragam nan menghibur. Utamanya soal sindiran kepada pemerintahan dan kebijakan politik. Lantas, apakah Nadine mengikuti juga?
![]() |
Baca juga: Patah Hati dan Air Mata Nadine Kaiser |
"Sejujurnya, akhirnya aku punya akun Twitter karena ibu dan hanya untuk melihat tweet ibu. Buat aku, apa yang kalian lihat di Twitter itu, tidak ada bedanya kalau tanpa Twitter. Bahkan tidak ada bedanya dengan era sebelum menteri. She was already speaking up as an activist, already having her own opinion about many things, because she understands many things. Dan, sekarang karena kita ada platform twitter yang everything is connected. That's how she used it, to communicate what she believes is not right to be like this, maybe she's right, maybe she's wrong, but that's how she thinks."
Bagaimana, Nadine melihat komentar-komentar buruk yang juga suka diberikan kepada sang ibu? "Kalau lagi baca komentar kayak gitu, kadang ya ada marahnya, sensitif juga. Aku nggak sekuat ibu. Cuma karena ibu lebih ke nggak peduli, buat dia itu hal yang lucu," jawab Nadine.
Justru, ternyata di balik banyak kicauannya yang bikin ramai, Susi punya tujuan lain dari kehadirannya di Twitter. Yaitu, mencari referensi resep makanan.
"Funny fact is that kita kan punya grup keluarga di WhatsApp, and the most things that she sends to us is tasty recipes from Twitter, video masak 30 detik gitu. Jadi kadang tuh, how I know ibu is awake is if she sends us tasty recipes," ungkap Nadine seraya mengambil smartphone-nya dan memperlihatkan betapa banyak tautan video yang dikirim Bu Susi.
Sebagai penutup dari rangkaian cerita Nadine Kaiser, perempuan kelahiran Juli 1994 itu mengungkapkan perasaannya tentang pandangan bahwa dirinya telah dianggap sebagai public figure. Seperti apa? Ikuti hanya di detikHOT.
Baca juga: Nadine Kaiser Si Anak Bule yang Di-Bully |
![]() |