Afifah Ifah'nda Pernah Tersakiti, Kirim Pesan Untuk Netizen Penebar Kebencian

Afifah Ifah'nda mengaku pernah tersakiti oleh kata-kata netizen. Pelantun Escapade itu sedih lantaran dibicarakan hal negatif.

Kepada detikcom, Afifah Ifah'nda mengatakan dulu tipe yang kerap merespons komentar warganet di media sosialnya. Sampai di titik tertentu, bintang film Rasuk 2 itu memilih diam ke mereka.

"Pasti pernah (tersakiti), cuma ya sudah aku nggak akan balas. Lebih kek lo ngomongin gini lo tahu nggak sih, lo kenal nggak sih yang lo omongin siapa. Cuma itu sudah capek. Semua teman-temanku juga begitu hatersnya," ujar Afifah saat ditemui di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

"Itu cerminan diri mereka masing-masing kalau mau komen gitu, ya sudah membuktikan itu lo. Ada kata-kata jorok, ya sudah di otak lo adanya jorok saja," lanjutnya.

Afifah Ifah'nda mengaku sudah meredam rasa kesalnya ke netter. Sebab dara berpostur 160 cm itu ingin buktikan bisa maju di samping cercaan yang menimpa.

"Kalau emosi juga pasti emosi, lo nggak tahu gue tapi lo komen gitu. Cuma kalau kita emosi ngeladenin kayak gitu tuh sama, kita juga nggak maju," tutur Afifah.

Afifah Ifah'nda kemudian meminta netizen yang kerap menebar kebencian untuk bercermin. Baginya, menjadi manusia bijak bukanlah yang mudah memberi komentar dengan kata-kata kasar.

"Lebih gini sih, kalian sebenci-bencinya sama siapa pun, misal dia melakukan kesalahan apa pun, bayangin saja kalau dia kakak kamu, adik kamu, anak kamu, bapak kamu, siapa punlah, kita manusia pasti punya rasa cinta dan benci, cuma kalau misal kita mau jadi manusia bijak, bukan apa yang dipikiran kita, kita omongin gitu lho," kata Afifah.

"Karena kayak gitu kalau kamu ngomongnya sampai nyakitin orang itu, yang nggak pantas dilihat kayak kata-kata kotor, nyumpahin orang mati, itu menunjukkan jati diri kalian sendiri. Kalian kayak gitu, ngebenci orang, bikin kalian nggak go anywhere, kalian akan di situ saja," sambungnya.

Afifah Ifah'nda lalu mengirim pesan kepada netter. Cewek kelahiran Tangerang Selatan, 23 April 2001 itu berharap mereka bisa menjaga lisan dan tulisan.

"Kalau kalian punya kebencian, ya sudah asal lewat saja. Kalau itu kena ke dirinya sendiri gimana? Semuanya harus dijaga. Kalau mau maju, kita nggak bisa jadi orang yang hanya bicara. Kalau mau berkah, jangan sakiti orang lain. Kalau bisa jadi manusia itu makin besok, makin besok makin wise," pungkasnya.