Kabar Rohimah eks Kiwil: Patah Kaki, Ibu Meninggal dan Anak Nunggak SPP

Kabar Rohimah eks Kiwil: Patah Kaki, Ibu Meninggal dan Anak Nunggak SPP

Desi Puspasari - detikHot
Minggu, 12 Des 2021 13:35 WIB
Rohimah Datang ke Sidang Vonis Cerai dengan Kiwil Pakai Motor
Rohimah saat ditemui di sidang cerai dengan Kiwil beberapa waktu lalu. Foto: Noel/detikcom
Jakarta -

Anak-anak Kiwil kembali menuangkan isi hatinya. Kali ini, Dinda yang merasa kehilangan sosok ayah curhat soal nunggak SPP sampai dua bulan.

Rohimah eks Kiwil, saat menjadi bintang tamu Rumpi menceritakan kondisinya yang juga sedang tak bisa mencari tambahan biaya. Kaki kiri Rohimah patah dan ibunda belum lama baru berpulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa.

"Aku kan sebenarnya tanggal 19 Desember ada pesenan 100 box, tanggal 25, 50 box, tanggal 4,5,6 Januari ada juga (pesanan). Semua aku cancel semua," aku Rohimah sambil memperlihatkan kaki kirinya yang masih diperban dan jalan menggunakan tongkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehari-hari, Rohimah berjualan dan membuka pesanan lontong sayur. Saat ini, dirinya sedang tak bisa melakukan itu karena tertimpa musibah.

ADVERTISEMENT

Rohimah menuturkan tunggakan SPP anak-anaknya sekitar Rp 8 juta.

"Sebenarnya nggak Dinda juga sih, kakaknya juga. Karena kakak sama adiknya ini sekolah satu yayasan. Kakaknya SMK adiknya SMP," jelas Rohimah.

"Gini, sebenarnya ini satu malu. Kedua, kenapa baru diomongin sekarang ketika anak-anak WA? Ketika anak-anak komunikasi sama ayahnya dengan baik-baik tidak dibalas dan tidak ditanggapi?" tuturnya.

Dalam kesempatan berbeda Kiwil mengaku sudah berkomunikasi dengan sang anak. Akan tetapi, Kiwil tak tahu apakah pesan tersebut sampai atau tidak ke anak-anaknya.

Namun, mantan istrinya, Rohimah, menegaskan Kiwil baru balas pesan singkat anak-anaknya setelah 3 minggu berlalu.

"Nah itu ketika sudah hampir 3 mingguan baru dibalas. Itu juga karena abangnya Bang Kiwil telepon, kakaknya telepon, 'Coba Wil WA anak-anak itu dibalas.' WA saya juga kan sudah diblokir sama Bang Kiwil," cerita Rohimah.

Menurut Rohimah, anak-anaknya sudah berani bicara itu karena sudah tertekan.

"Anak-anak terbuka seperti itu karena tertekan. Di satu sisi sekolah juga tanya, di satu sisi bundanya gini nggak bisa cari tambahan. Jadi anak-anak mengeluarkanlah kata-kata seperti itu," tukas Rohimah.

Kiwil minta anak-anaknya mandiri dan jadi yang terbaik, di halaman selanjutnya

Kiwil pun sudah bicara tentang curhatan sang anak yang nunggak SPP sampai 2 bulan. Akan tetapi, dalam klarifikasinya, Kiwil justru meminta anak-anaknya belajar mandiri.

"Saya tahu itu, saya dengar, sempat saya WA juga, tapi nggak tahu sampai atau nggak. Intinya hidup normal-normal aja, yang kayak gitu biar orang tua yang hadapi, bisa diselesaikan dengan pembicaraan," ucap Kiwil yang ditemui di Studio PO dilansir dari Insertlive.

"Saya rasa benar, itu benar. Tapi intinya itu masih bisa dibicarakan," sambungnya.

Kiwil meminta anak-anaknya mandiri. Dia juga meminta anak-anaknya bisa lebih sabar dan menjadi anak-anak yang terbaik sesuai dengan keinginannya.

"Buat anak-anak Ayah ya, sabar aja. Ayo belajar benahi diri, belajar mandiri, belajar untuk menjadi anak yang terbaik aja. Karena bapaknya nggak minta yang macam-macam, cukup jadi anak yang baik, Insyaallah ke depannya akan jadi baik," ungkap Kiwil.

Kiwil meminta anak-anaknya tidak lebay dan terlalu mendramatisir keadaan. Semua masalah menurut Kiwil bisa dibicarakan.

"Jangan seakan-akan dunia mau kiamat, biasa aja, semuanya pasti akan berjalan selama anak-anak sehat. Berbuatlah yang terbaik untuk diri sendiri (semua anak). Bapaknya tahu, tetap akan dijaga, jangan khawatir. Sehebat-hebatnya Kiwil, ada di mana pun pasti akan pulang ke rumah. Jadi jangan khawatir gitu, jangan terlalu lebay dengan segala macam, setop berhenti dengan memainkan perasaan," tegas Kiwil.




(pus/wes)

Hide Ads