.webp)
Indra Bruggman bukan sekali dua kali mendapatkan tudingan suka dengan sesama jenis. Hal tersebut dikarenakan sampai saat ini Indra Bruggman yang tak kunjung menikah.
Indra Bruggman mengatakan jika tudingan itu semuanya menyakitkan dirinya. Ia pun sering memendam kekesalan jika ada yang menanyakannya soal itu.
""Tua banget, kapan nikah, mubazir lu" "Aura nya jelek banget skr" "Kok tua skr?" "Kurus banget jadi jelek" "Kaya orang sakit ya" "Jangan jangan....." &masi banyak kalimat dan pertanyaan yang lebih menyakitkan. Kalimat2 yg membuat saya merasa down, kecewa, marah tapi tetap harus tersenyum didepan orang. Menstabilkan emosi ditengah stigma publik itu bukan hal yg gampang. Bukan nya tidak bersyukur diposisi skr, cuma kadang agak melelahkan. Itulah kenapa beberapa tahun yg lalu saya menghilang. mencoba menjadi orang biasa, berjualan baju muslim di pasar , mengembangkan brand @ummimi_byindralbruggman & @ilb.clothing Hanya untuk sekedar menyehatkan mental dan mencari rejeki yang halal untuk saya dan keluarga," bukanya dalam Instagram miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra Bruggman mengatakan mereka tidak pernah tahu bagaimana sakitnya jika orang-orang mengucapkan hal tersebut. Kini, ia pun kembali ke media sosial.
Indra Bruggman pun memiliki visi dan misi yang lain saat kembali ke media sosial.
"Dan kalaupun saya tampil di media sosial lagi, semata2 untuk mempromosikan usaha yang saya bangun bersama adik2 dan kakak2. Terimakasih buat kalian yg selama ini support, hanya Allah yg bisa membalas semua kebaikan kalian," bebernya lagi.
Ia pun menyampaikan pesan kepada banyak orang di luar sana mengenai cibiran tentang dirinya. Indra Bruggman meminta kepada banyak orang untuk berhenti mencibir dirinya.
"Dan buat kalian yang masih suka "iseng" mengomentari seseorang yg kalian cuma liat di media, PLEASE STOP CYBER BULLYING. Karena kalian tidak pernah tau dampaknya. Dan maaf lahir batin, kalau selama ini banyak kekhilafan saya," ungkapnya lagi.
"Yuk...kita Jadikan media sosial ini menjadi sarana untuk menebar kebaikan, bukan kebencian. Karena kita saudara seagama, sodara sebangsa," tutupnya.
(wes/tia)
