Setelah kemarin HOT Questions membedah Si Ahli Julid Agnes Jennifer dari TikTok, masih dari platforms yang sama, kali ini penelusuran detikHOT tertuju pada video-video anak muda yang bermain jetski. Hal yang membuat tidak biasa, adalah baju dan helm yang digunakannya.
Akun tersebut bernama @fataflah dengan keterangan nama Mr.Kurir. Subjek di dalamnya, viral bermain dengan jetski mengenakan atribut perusahaan ekspedisi JNE. Di kolom komentar berbagai konten yang serupa, ramai wargane menebak siapakah orang ini sebenarnya. Biasanya, Si Mr. Kurir yang viral hanya menjawab bahwa dirinya adalah memang kurir yang mengantar barang.
Demi warganet yang Budiman dan penasaran, detikHOT menelusuri keberadaannya hingga ke Kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Barat. Hari Sabtu pagi, seharusnya kami sepakat untuk wawancara di Pulau Seribu, tapi karena cuaca yang gerimis sepagian, rencana itu gagal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sekaya Apa Agnes Jennifer? |
Tapi, wawancara tidak boleh ikut gagal. Apalagi, ini adalah kali pertamanya, dia melakukan wawancara dengan media.
"Nama gue Fata Aflah Muhamad. Gue pemuda biasa aja, pelajar. Jadi memang, Mr.Kurir adalah persona di media sosial yang gue buat. Konten yang viral, yang gue di pulau, naik jetski sambil berenang pakai atribut JNE," cerita Aflah.
Aflah-panggilannya-saat ini terdaftar di sebuah universitas internasional di Jakarta. Di sana dia mengambil jurusan International Business. Seorang bungsu dari dua bersaudara, yang memang menyukai jetski sejak kecil.
"Dari kecil itu udah suka jetski, mungkin karena tinggal di daerah perairan ya jadi demen main air. Biasanya tiap weekend pagi main, muter-muter atau ke Pulau Seribu. Jalan sama keluarga, sama om-tante, sama sepupu gue," tuturnya lagi.
![]() |
Lalu, soal atribut JNE, apa hubungannya dengan Aflah? Hubungannya adalah, Fata Aflah Muhamad, Si Mr. Kurir, merupakan cucu dari pendiri JNE dan TIKI, Soeprapto Soeparno, yang juga anak Presiden Direktur JNE saat ini, M. Feriadi Soeprapto.
"Kakek pendiri JNE-TIKI. Ya gue cucu tengahlah. Gue inget dulu kakek benar-benar dari nol banget, dari jualan telur rumah ke rumah. Ya itu semua titipan buat keluarganya. Bokap gue di JNE, abang-adiknya di TIKI semua. Berarti gue sekarang generasi ke-3," ungkap Aflah.
Hubungannya dengan sang kakek terbilang dekat. Membuat Aflah, mewarisi tradisi yang dititipkan dan diwajibkan untuk dilakukan dari sang kakek. "Gue deket sama kakek, dia meninggal 2015 di Belanda, nangis gue."
"Dia selalu ingetin gue jangan lupa kasih ke anak yatim-piatu. Dulu gue pernah sama kakek gue dikasih Rp100.000, terus disuruh balikin, dikasih Rp200.000. Disuruh balikin lagi dikasih Rp300.000, gitu terus. Di situ dia bilang, kalau kita ngasih, bakal dikasih yang lebih. Wejangan dari kakek itu aja, selalu berbagi," sambungnya.
Baca juga: Tanjung Priok adalah Ahmad Sahroni |
Saat ini, belum bisa dikatakan apakah Fata Aflah Muhamad akan menjadi penerus tahta JNE di masa depan. Baginya, tidak ada tuntutan atas itu dari kedua orangtuanya. Walaupun dia pribadi cukup tertarik dan berkenan melakukan itu.
"Tanggung jawab gue itu lebih menjaga nama baik keluarga, itu doang. Kalau soal meneruskan JNE, Insyaallah aja. Tapi ya gue memang tertarik, makanya kuliah gue di bisnis. Tapi intinya masih kuliah dulu, masih mau S2 nanti di Amerika. Bokap pernah beberapa kali ajak ikut rapat, supaya tahu katanya. Paling Abang gue dululah," kata Aflah sambil tertawa.
Hal tersebut juga diaminkan oleh Nurbeity Feriadi, ibu dari Aflah. Baginya, orang tua hanya bisa memfasilitasi dan mendukung, tanpa harus memaksakan sesuatu.
"Kalau saya, anak-anak nggak pernah ada yang dipaksa mau jadi apa. Mereka sudah punya jalannya masing-masing. Kaya abangnya Aflah juga kami (saya dan suami) nggak paksa, malahan dia bikin usaha sendiri. Kami yang penting pendidikan, pendidikan apa yang terbaik yang bisa dikasih, kami kasih. Setelah itu, anak-anak punya jalannya sendiri," ujar ibunda.
"Karena, kami kalau saya ke anak itu ada reward and punishment. Misalnya gini, Aflah cerita temannya punya ini, punya itu. Saya bilang; bukannya ibu nggak bisa beliin, bisa. Tapi, harus ada syaratnya, misalnya nilai sekolah sekian. Jadi, anak-anak juga tahu bahwa segala sesuatu harus diperjuangkan," sambung ibu Nurbeity lagi.
Menambahkan ibunya, anak muda kelahiran Maret 2003 ini pun menceritakan bagaimana sang ayah membebaskan pilihannya dalam menjalani hidup. "Bokap Cuma bilang ikutin aja apa yang gue mau. Nggak ada tuntutan khusus, yang penting menjauhi larangan-Nya dan menjalankan perintah-Nya," tambah Aflah.
![]() |
Dengan banyak hal yang dimiliki Aflah hari ini, dia tidak punya perkataan lain selain bersyukur. Di usianya yang ke-18, dia menyadari bahwa dirinya lahir dengan memiliki banyak kenyamanan.
"Gue sadar gue punya privilese, ya menyenangkan. Gue tidak melewati masa susah itu. Gue cuma bisa bersyukur banget atas apa yang gue punya. Sekarang target gue cuma satu, membanggakan orang tua, gue pengen bisa bayarin mereka. Gue mau jadi mahasiswa terbaik. Sama selalu untuk melanjutkan tradisi dari kakek yang turun-temurun (menyantuni anak yatim-piatu," tutup Aflah.
Setelah ini, Aflah akan menceritakan hobinya yang tidak biasa, setidaknya menurut detikHOT, yaitu modifikasi jetski. Serta perasaannya yang kini dikenal orang bahkan saat mengenakan masker. Ikuti terus cerita Mr. Kurir yang viral hanya di HOT Questions.
(mif/pus)