Nama Ahmad Sahroni begitu lekat dengan Tanjung Priok. Sebuah daerah di area Utara Jakarta, yang dikenal sebagai daerah tangguh, penuh dengan kendaraan bermuatan berat dan anggapan menakutkan.
Namun, bagi pengusaha sekaligus politisi yang satu ini, Tanjung Priok lebih dari anggapan itu. Tanjung Priok adalah tempat kelahiran yang kemudian menjadi tempatnya menggantungkan mimpi, dan menuainya kini. Warganet menyebutnya 'Crazy Rich Priok', sedangkan detikHOT menganggapnya 'Avenger' dari Priok.
Hari ini, dengan semua kemampuan yang dia punya, Tanjung Priok tetap menjadi rumah baginya dan seluruh keluarga, termasuk ibunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Roni-Man, Avenger dari Priok |
![]() |
"Sentimen Priok ini memang gue pertahankan. Gue menciptakan bahwa Priok ini bukan tempat terbelakang. Tempat tinggal itu landasan lahir dan bukti bahwa daerah itu tidak bisa dilepaskan dari orang. Branding gue itu yang gue pakai, sampai orang condong bahwa Sahroni itu Priok," jelas Ahmad Sahroni saat ditemui di kediamannya.
Kepada detikHOT juga, Bang Roni-sapaan akrabnya-mengungkapkan, bahwa ada misi lain di balik loyalitasnya pada Tanjung Priok.
"Sekarang, gue bisa dibilang berhasil brainwash orang, sukses itu bukan karena tempat tinggalnya. Sukses itu datang dari diri sendiri. Sekarang orang berpikir kalau Sahroni aja berhasil, dari wilayah yang orang anggap menakutkan. Sampai hari ini, bahwa Priok adalah Roni," sambungnya.
Bicara area tinggal, para kalangan elit dan borjuis di Jakarta memang terkesan sudah memiliki wilayah-wilayah tertentu. Contoh paling mudah misalnya area Menteng di Jakarta Pusat, Kebayoran atau Pondok Indah di Jakarta Selatan, juga wilayah Pluit di Jakarta Barat.
"Mau tinggal di Menteng, Kebayoran, Pondok Indah sama aja. Rumah gue bagus-bagus juga. Status dan image gue sama aja. Dari dulu, waktu gembel gue juga mimpinya punya rumah di gang kecil, tapi keren. Jadi, di sini aja gue bagus-bagusin. Jangan jadi kacang lupa sama kulit," tegas Bang Roni.
Dari Tanjung Priok sana, di tengah kehidupannya yang besar hari ini, Ahmad Sahroni masih selalu menyempatkan diri menikmati hal-hal kecil sebagai wujud rasa syukur. Memulai hari dengan olahraga rutin, menjalaninya dengan ditemani musik dangdut, mengakhirinya dengan pulang ke rumah ke pelukan keluarga.
![]() |
"Sepedaan setiap hari, sekitar 1 sampai 1,5 jam. Makanan masih sembarangan, tapi kontrol. Tiap hari pasti keluar, gowes (bersepeda) jam 5.00 pagi jalan, ngantor, jam 3.00 sore rata-rata sudah di rumah lagi. Gue nggak mau lagi sampai malam di luar, dulu waktu jadi supir kan sudah kerja 24 jam," cerita Bang Roni.
"Kalau hobi, mainan ini sih iseng-iseng aja. Film, series gue masih nonton, tapi spesifik drama politik, intelijen begitu, kadang masih nonton bioskop. Gua ada satu kursi di rumah yang bisa gue dudukin berjam-jam, betah. Kalau lagu, dangdut, dangdut all the way. Orang bilang mobil keren-keren, tapi muternya dangdut, kenapa emangnya? Gue seneng," lanjutnya sembari tertawa.
Setelah ini, Ahmad Sahroni akan bicara mengenai keluarga, sebagai suami dan ayah dari dua anaknya. Klik banner 'Roni-Man, Avenger dari Priok' untuk mengikuti terus cerita Ahmad Sahroni hanya di HOT Questions detikHOT.
(mif/nu2)