Karakter pahlawan super Iron Man dari Marvel, memang tak sekadar keren, tapi juga menginspirasi para penontonnya. Karakternya yang arogan, tapi kepeduliannya pada dunia sudah dibuktikan lewat berbagai usaha penyelamatan bersama tim super bernama Avengers.
Kekayaan yang melimpah, kemudian dimanfaatkan ke dalam manifestasi teknologi super canggih, yang lagi-lagi, untuk menyelamatkan dunia. Walaupun sesekali digunakan juga ajang pamer yang jenaka.
Dalam film 'Iron Man 2 (2010)', Tony Stark, versi manusia dari Iron Man, pernah mengatakan, "My bond is with the people, and I will serve this great nation at the pleasure of myself. If there's one thing I've proven it's that you can count on me to pleasure myself."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kurang lebih bisa diartikan bahwa dirinya memiliki keterikatan dengan orang-orang, dengan masyarakat. Di mana dia sangat senang untuk melayani mereka semua. Dan, soal bersenang-senang, dirinya sangat bisa diandalkan.
Oh iya, hari ini kita bukan sedang membahas Iron Man ataupun Marvel. Melainkan seorang biasa, dengan profesi sebagai pengusaha dan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, juga menjadi salah satu orang bergelar 'crazy rich'. Terbaru, dia ditunjuk sebagai Ketua Panitia gelaran balap internasional, Formula E 2022. Dia adalah, Ahmad Sahroni, alias Roni-Man, alias Roni Stark.
Bukan tanpa alasan, sudah lama Ahmad Sahroni dilekatkan dengan Iron Man. Dimulai dari berbagai elemen Iron Man di rumahnya, ada action figure berukuran mini hingga sebesar orang dewasa. Sistem smart home juga sempat dinikmati oleh tim detikHOT ketika bertandang ke rumahnya. Ditambah, koleksi supercar dan mobil klasik disimpan di garasi dengan ragam fitur canggih.
Untuk langsung mendapatkan klarifikasi, detikHOT menuju utara Jakarta, tepatnya di Kawasan Tanjung Priok, untuk berbincang langsung dengan 'avenger' yang tercecer jauh ke Jakarta ini. Duduk di garasi rumahnya, bersebelahan dengan mobil Porsche 911 GT3 RS.
![]() |
"Karena Iron Man, Tony Stark, suka membantu orang lain. Sombong harus berguna buat orang lain. Tony Stark dengan kehebatannya, teknologi yang dia buat, untuk semua yang dia bantu. Itu contoh yang baik, walaupun dari film. Dia tidak pernah melupakan orang lain," buka Bang Roni-sapaan akrabnya.
Selain sifat, apa sih persamaan lain antara Tony Stark dan Ahmad Sahroni? "Jenggotnya," jawabnya sambal tertawa. "Kadang gue ngeliatin gayanya juga."
Lebih dari 20 tahun menelan getirnya kehidupan dengan status ekonomi kelas bawah, kini Ahmad Sahroni membalaskan dendamnya dengan membantu sebanyak yang dia bisa. "Gue memutuskan dengan gue yang sekarang, harus sama dengan gue yang dulu. Yaitu, mengedepankan cara membantu orang dengan keadilan."
Bicara kekayaan, penggemar otomotif dengan label 'crazy rich' itu menganggap santai. Baginya, selama label itu justru mampu memberikan inspirasi bagi orang lain, tidak masalah. Toh, dia memang kaya adanya dan sebagai pejabat negara, memang dapat dilihat dengan mudah di berbagai situs pencarian, berapa jumlah kekayaan Ahmad Sahroni.
"Gue sih ya mau diapain. Gue dikenal kaya gitu, ya sudah, yang penting bukan kita declare sendiri. Selama itu positif dan menjadi inspirasi buat orang lain, nggak apa-apa lah. Ya memang gue sudah kaya, kaya ya kaya aja, jangan dimiskin-miskinin. Harta gue nggak bisa diumpetin, dicek, langsung keluar, transparan dan terbuka. Emang bener gue punya duit, mau diapain? Tapi kan gue nggak pernah mengubah sikap gue dengan kesombongan," ujarnya.
"Tapi sebetulnya, gue hatinya yang 'crazy rich'. Kalau soal fasilitas dan lainnya, banyak yang lebih," lanjutnya.
Dengan perjalanan yang panjang hingga hari ini, pengusaha yang memulai karier sebagai supir itu menegaskan dirinya tak lagi memiliki ketakutan dan godaan. Ditempa lika-liku kehidupan, menjadikan Ahmad Sahroni sebagai orang yang selalu berani menerima tantangan dan mampu melawan godaan.
"Nggak ada ketakutan, gue orangnya cuek aja, berani, ditantang makin jadi. Gue nggak suka ketakutan. Gue takut diving, yang lain gue hajar. Sebagai bapak gue juga biasa aja, semua punya garis tangan masing-masing, yang penting nggak jahat sama orang. Kalau harta benda ini titipan, ketika dijaga dengan baik, ya akan baik saja. Kalau ditanya takut hilang atau nggak, hidup awal gue biasa, jadi gue ikhlas aja," jelas Bang Roni.
"Uang juga buat gue bukan godaan karena gue udah banyak duit. Itu aja. Orang kalau udah gak pernah cukup, itu jadi godaan. Kalau udah cukup, buat apa. Gue nikmatin aja. Dapat syukur, nggak juga nggak apa-apa. Kalau ngomong hidup ini akan bagaimana, akan apa, malah stres nanti. Gue nggak mau stres," tegasnya.
![]() |
Sedikit penasaran, apa sih kemudian yang membedakan Ahmad Sahroni dulu dan sekarang?
"Nggak ada. Gue orangnya nothing to lose, yang penting mulut dan hati sama. Menyikapi berbagai hal yang gue kerjakan, ada beberapa wajah, tapi sesuai porsi dan kepentingannya masing-masing."
"Gue masih melakukan semuanya sendiri, masih nyiapin barang-barang sendiri, gue nggak punya ajudan sampai sekarang, pemikiran bisnis juga sendiri. Jadi dulu dan sekarang, gue apa-apa masih sendiri. Karena kesuksesan itu datangnya dari diri sendiri," tutup Bang Roni.
Pembicaran HOT Questions dengan 'Avenges' dari Priok masih berlangsung panjang. Kami juga membahas tentang keluarga, serta sentimen Tanjung Priok yang dibangunnya. Layaknya film 'Avengers', Ahmad Sahroni juga berbicara mengenai end game dirinya kelak.
(mif/nu2)