Belum lama ini heboh soal istri dan mantan istri seorang figur publik yang adu argumen di media sosial. Salah satu dari mereka membanggakan dan memuji diri sendiri.
Hal ini sempat ramai jadi sorotan. Salah satu dari dua perempuan itu membanggakan diri sendiri.
Lantas itu juga memicu perdebatan dan dianggap sombong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Ustaz kali ini akan membahas soal bahayanya memuji diri sendiri. Ternyata, memuji atau membanggakan diri sendiri bisa berbahaya.
Baca juga: Kata Ustaz: Haram Pindahkan Makam! |
Berbahaya dalam artian dianggap tidak baik. Sangat sulit membatasi antara membanggakan diri atau memotivasi orang lain dengan cerita dan pengalaman kita.
Memuji diri sendiri di hadapan orang lain bisa tergolong dalam perbuatan tercela dan perbuatan terpuji.
Dianggap perbuatan tercela apabila menyebutkan tentang diri sendiri jika dilakukan untuk membanggakan diri dan sombong terhadap orang lain.
Sedangkan bisa dianggap terpuji jika bisa untuk menasihati atau menunjukkan sesuatu hal baik, mengajarkan yang bermanfaat, dan mengingatkan dua belah pihak yang bertengkar.
Ustaz Salim bin Yahya Qibas memberikan penjelasan kepada detikcom. Berikut penjelasannya:
Kalau membanggakan diri sendiri di hadapan orang lain itu bagaimana pandangan Islam?
Nggak boleh. Namanya riya. Tapi selama niat itu tidak membanggakan diri dan memotivasi tidak masalah. Jelas ya. Cuma tergantung melihat masalahnya.
Itu tadi bisa dosa atau nggak itu tergantung niatnya. Kalau niatnya memotivasi orang bukan membanggakan diri tidak apa-apa.
Harapnya bukan sombong, tapi ingin diapresiasi orang dalam pujian. Kalau memperlihatkan amal itu namanya riya, kalau memperdengarkan amal kebaikan itu namanya sub'ah. Kedua-duanya dilarang oleh agama.
Semua tergantung niat, tapi menjaga niat itu kan susah.
Soal memuji diri sendiri QS. An-Najm: 32 juga bisa menjadi pengingat.
ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΨ²ΩΩΩΩΩΨ§ Ψ£ΩΩΩΩΩΨ³ΩΩΩΩ Ω Ϋ
"Maka janganlah kalian menganggap diri kalian itu suci." (QS. An-Najm; 32)
(pus/wes)