Di film 'Avengers: Endgame', Iron Man menjadi martir dalam rangka menyelamatkan dunia dari ambisi Thanos. Di dunia nyata, Roni-Man alias Ahmad Sahroni, juga ingin mengambil langkah serupa dengan tujuan yang sama mulianya.
Pengusaha kelahiran Agustus 1977 itu menyampaikan kepada detikHOT, apa yang menjadi endgame atau tujuan akhir dari seluruh perjalanan yang dilakukannya puluhan tahun terakhir.
"Endgame gue jadi presiden. nggak ada lain, nggak main-main, ujungnya ke situ," ungkapnya lugas dan tegas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tanjung Priok adalah Ahmad Sahroni |
Jika berandai-andai, mungkin bisa dibayangkan musik latar tema khas Marvel kemudian bergemuruh di langit Tanjung Priok ketika dia berbicara hal tersebut. Tidak tergoyahkan dan makin serius menjawabnya ketika detikHOT kemudian menanyai mengapa dan apa yang dia lakukan dengan status orang nomor satu di Republik ini.
"Gue mau melakukan dan membantu banyak hal dari Sabang sampai Merauke. Blessing jadi gue adalah bisa memberikan kebaikan ke orang lain, tapi nggak enaknya, waktu dan kemampuannya terbatas. Tapi, dengan menjadi orang yang lebih besar, jadi besar juga manfaatnya ke orang-orang dari Sabang sampai Merauke," Roni-Man mengemukakan alasannya.
Tapi, bukankah menjadi presiden penuh dengan tanggung jawab yang tidak segan-segan berubah menjadi beban hidup yang tidak tertahankan?
"Orang itu harus ngerasain capek, kalau nggak mau, mati aja, biar nggak ada beban. Gimana lo mau hidup enak, kalau beban aja nggak bisa lo terima. Karena sukses buat gue itu, kalau bisa bermanfaat untuk orang banyak.," sambungnya.
Baca juga: Ahmad Sahroni dan Arti I Love You 3000 |
Dalam berbagai berita memang dikatakan bahwa Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu berhasil menjadi pembuktian dari teori perjuangan dan proses tidak akan mengkhianati hasil. Dirinya menjadi pengusaha yang hebat, serta politisi yang dipandang. Apakah kemudian Ahmad Sahroni punya keyakinan bahwa perjalanannya menuju tangga presiden juga akan sama berhasilnya?
"Bos gue (Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh), bilang kalau gue Abu Nawas. Abu Nawas kan bukan berarti negatif, dia pintar. Surya Paloh cuma bilang Abu Nawas ke gue aja, nggak pernah ke orang lain. Karena gue berhasil survive dengan akal gue, dari nothing jadi something," jelas Bang Roni sembari menganalogikan dirinya dengan penyair masyhur asal Persia yang terkenal cerdas dan cerdik.
Akan tetapi, Ahmad Sahroni tidak lantas menyusun rencana kampanye. Dia memilih untuk membiarkan dirinya mengalir menuju tujuan akhir tersebut. Sama seperti kita dia menjalani hidupnya yang miskin selama lebih dari 20 tahun hingga bergelar 'crazy rich'.
Bagi 'Avenger' dari Priok ini, motif utamanya untuk melakukan itu semua adalah membantu sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia. Sama seperti yang dilakukan idolanya, Iron Man.
"Yang terbaik apapun untuk masyarakat. Indonesia dengan kekayaan yang ada, kok masyarakat masih miskin juga. Gue mau jadi presiden untuk bisa bikin semua rakyat Indonesia senang, walaupun nggak semuanya senang. Makanya untuk punya kekuatan penuh itu, ya jadi presiden," tutup Ahmad Sahroni.
(mif/tia)