Ayana Shahab jadi salah satu artis yang hidup dengan ragam budaya. Ayahnya berdarah Arab, sementara ibundanya orang Jepang.
Kepada detikcom, Ayana Shahab menceritakan kehidupan keluarganya. Eks member JKT48 itu mengaku lebih dominan ke didikan ibunya.
Namun, Ayana Shahab mengatakan harus pintar menempatkan diri. Cewek kelahiran Osaka, 3 Juni 1997 itu tak bisa sembarangan dalam berpakaian saat berkumpul dengan keluarga ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dua budaya dalam kehidupan aku, cuma aku lebih dididiknya dominan sama mama aku. Jadi pola pikir aku, mungkin ke fashion juga, ke budaya dalam rumah juga itu semuanya lebih ke ibu sih," ujar Ayana.
"Cuman kita harus bisa menempatkan diri sih. Kalau aku ketemu keluarga sama papa aku, ya aku harus bisa menempatkan diri aku di keluarga Shahab, jadi aku harus pakai baju apa, aku harus bersikap seperti apa, itu aku pasti ngebedain antara aku di rumah, ketemu keluarga mamaku, dan keluarga papaku," lanjutnya.
Terkait pergaulan, Ayana Shahab mengatakan ada perbedaan antara kedua orang tuanya. Wanita berpostur 159 cm itu pun manut saja dengan aturan tersebut.
"Mama aku sebenarnya lebih bebas, karena dia orang Jepang. Papa aku kan orang Arab. Untuk main sama cowok saja papaku agak lebih ribet gitu lho, sudah kamu sama cewek saja gitu lho," tutur Ayana.
"Baju juga kalau ada kumpul saudara atau kumpul sama keluarga Arab papa, pasti aku pakai bajunya yang lebih sopan, pakai hijab juga," sambungnya.
![]() |
Hidup dengan ragam budaya, Ayana Shahab mengaku tetap enjoy menjalaninya. Ia menganggap hal itu bagus untuk kepribadiannya.
"Enak-enak saja sih, karena walaupun aku ketemu sama keluarga, mereka tahu Ayana tuh sebenarnya seperti apa. Tapi setidaknya, aku lebih menghargai mereka," kata Ayana.
Ayana Shahab juga tak mempedulikan omongan negatif netizen. Ia merasa saat ini penampilannya masih dinilai normal oleh orang tuanya.
"Sering banget ih (netizen) kok keturunan Arab begini. Kenapa kamu pakai baju begini, bukannya kamu Shahab ya harusnya begini. Banyak, cuma aku tutup mata saja. Kita mau pakai kerudung, pakai apa, itu kan bukan tergantung dari netizen, tapi hati kita. Jadi orang mau ngomong apa, tapi aku belum tergerak ke arah sana, ya ngapain," pungkas Ayana.
(mau/dar)