Saat keluarga Vanessa Angel dan Bibi masih berduka, ada beberapa oknum yang membuat konten tak layak. Salah satu yang banjir kecaman adalah konten panggil arwah.
Kata Ustaz kali ini kembali melihat lebih dalam soal masalah tersebut. Ustaz Drs. H. Wijayanto, MA. menegaskan konten-konten tersebut bertolak belakang dengan ajaran Islam.
Berikut adalah penjelasan Ustaz Wijayanto kepada detikcom:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konten-konten yang berkaitan dengan komunikasi dengan alam gaib. Pertama, itu bukan dari Islam. Orang Islam tidak mengenal komunikasi itu, kecuali dengan doa. Misalnya, komunikasinya sepanjang mendoakan, kita ke kuburan itu bentuk komunikasi orang yang masih hidup dengan orang yang meninggal, kita ucap salam. Tapi tidak ada keterangan satupun kecuali yang tejadi pada Nabi, berita-berita gaib. Jadi bukan Nabi yang bisa, tapi Allah yang memberikan satu pelajaran.
Jadi kalau kita salam mereka dengar kita, tapi kita tidak bisa mendengar, mengakses kepada yang gaib.
Baca juga: Kata Ustaz: UAS Bicara soal Panggil Arwah |
Kedua, kalau zaman Nabi ada diperdengarkan oleh Allah kepada Nabi dan sahabat. Ketika lewat, ada kuburan tiba-tiba ada suara orang menangis. Terus Nabi diperdengarkan, kenapa? Ternyata tidak beres dalam kencingnya.
Apa kaitannya kalau kencing itu tidak beres, tidak istinja, nggak menuntaskan, tidak mencuci dengan bersih, nanti wudunya tidak beres, salatnya tidak beres. Nabi ingin menunjukkan betapa pentingnya, masalah kencing saja berpengaruh pada alam kubur. Tapi itu, diperdengarkan.
Artinya kita tidak bisa mengusahakan ke sana (ke alam gaib). Itu ditegaskan dalam Al Quran, surat Al Anam bahwa Nabi saja tidak tahu sesuatu yang gaib kecuali karena diberitahukan oleh Allah. ini ada beberapa ayat. Jadi, 'Aku tidak mengerti sesuatu yang gaib kecuali memang Allah yang memberitahu Aku.'
Nanti lebih tegas lagi soal gaib itu termasuk dengan kematian, termasuk itu, Nabi nggak ngerti (tak tahu soal kematian). Dalam Sural Luqman ayat 34, tentang kiamat, tentang hujan, tentang bayi dalam rahim, tentang di bumi mana akan mati di situ akan jelas sekali.
Sementara konsep roh gentayangan bukan konsep Islam. Dalam suratnya, Allah itu menggenggam, menggenggam itu waktu tidur dan waktu mati. Ketika tidur dikembalikan (rohnya), tapi ketika mati ditahan oleh Allah (rohnya) sampai hari kiamat. Jadi Islam tidak mengenal, rohnya menempel ke sana, roh nempel di mana, itu nggak ada. Itu keterangan yang jelas.
Kalau ada orang merasa diperdengarkan, 'Orang meninggal ini, meninggal itu, itu bisa jadi godaan dari setan, atau godaan dari jin.
Tidak percaya yang harus kita percaya tentang gaib tidak seperti itu. Yang diajarkan dalam Al Quran dan hadis saja.
Ada jin, ada setan, ada iblis iya (kita hidup berdampingan). Tapi ketika kita komunikasi dengan roh yang sudah meninggal, itu bukan sesungguhnya karena tidak ada satupun orang bisa seperti itu. Itu kebohongan, tidak bisa dipercaya (bisa berkomunikasi dengan roh orang yang sudah meninggal).
Simak video 'Apa Hukum Memanggil Arwah Orang Meninggal Dalam Islam?':