Berkaca dari masalah dari beberapa selebriti yang belakangan heboh dan dinilai melakukan kesalahan oleh netizen. Meski sudah minta maaf dan mengaku salah, tetap saja selebriti menerima hujatan.
Kata ustaz kali ini detikcom berbincang dengan Ustaz Solmed. Melihat kesalahan selebriti seringkali memunculkan hujatan dan cacian untuk sang artis. Ada hal yang harus diingat.
"Kadang-kadang orang berbuat salah itu pasti ada latar belakangnya, bisa karena terpaksa, bisa karena kelalaian, bisa karena ketidaktahuan, bisa karena kesengajaan. Kita manusia tentu tidak tahu. Hanya dia dan Allah yang tahu dalam melihat kesalahan orang lain," kata Ustaz Solmed kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Samalah kita manusia pernah berbuat salah. Dalam kita berbuat salah selalu ada alasan dalam membuat kesalahan itu. Itu hanya kita dan Tuhan yang tahu," lanjutnya.
Melihat seorang figur publik melakukan kesalahan, menasihati atau menegur tidak disalahkan. Akan tetapi, yang sering terjadi di dunia maya adalah hujatan dan caci maki yang ditujukan kepada artis-artis tersebut yang dianggap berbuat salah.
"Kedua, tentu bagi saya kita orang beriman saat melihat ada saudara kita yang salah, kita sudah tegur dan itu kebaikan, menasihati itu kebaikan, yang tidak boleh adalah mencaci maki, menghujat. Orang salah tentu ada hukumannya baik hukuman secara negara atau bisa jadi hukuman sosial," ungkapnya.
"Tapi bukan berarti dibenarkan untuk menghujat atau mencaci maki orang yang berbuat kesalahan. Tidak ada ajaran agama yang membenarkan dan membolehkan menghujat dan mencaci maki," tegas ustaz bernama lengkap Soleh Mahmud itu.
Soal hukuman atau sanksi, Indonesia adalah negara yang berlandaskan hukum. Setiap kesalahan yang diperbuat pasti ada ilmu yang bisa diambil.
Untuk mereka yang melakukan kesalahan sudah pasti ada sanksi-sanksi yang menunggu. Bisa jadi sanksi tersebut berupa hukuman pidana atau hukuman sosial.
Harus digarisbawahi di zaman sekarang adalah jangan sampai ada kata-kata yang menghujat maupun mencaci.
"Kita tidak boleh menghujat, menegur boleh, menasihati boleh, menyampaikan nasihat boleh itu bagus. Mencaci maki, menghujat, agama apapun pasti melarang. Apalagi orang sudah minta maaf. Memaafkan orang lain adalah bagian dari akhlak mulia," ucapnya.
"Kata Allah maafkanlah kesalahan manusia, itu saat orang head to head berbuat salah sama kita. Bahkan diayat yang lain, setelah memaafkan maka berlapangdadalah menerima permohonan maaf orang lain. Itu agama yang mengajarkan," tegas Ustaz Solmed.
Terlebih dalam kesalahan yang dilakukan para artis atau figur publik tentu tidak semua orang megetahui dengan jelas apa penyebabnya.
"Apalagi yang kita tidak tahu menahu dan duduk persoalannya paling bags serahkan persoalan itu ke hukum kalau ada persoalan hukum dari pada kita mengotori dengan dosa, mencaci maki," tukas Ustaz Solmed.
(pus/nu2)