Kaburnya Rachel Vennya dengan dibantu oknum polisi dinilai sangat berisiko untuk masyarakat luas. Kebahagiaan bukan cuma milik Buna, tapi juga masyarakat Indonesia. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut aksi Rachel Vennya sangat egois.
"Sangat-sangat selfish," katanya ketika ditemui di Desa Kanekes, Baduy, belum lama ini.
Menurut Menkes, karantina kesehatan sepulang berpergian dari luar negeri bertujuan melindungi masyarakat di sekitar dari berbagai risiko, termasuk munculnya varian baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harusnya dia segera masuk karantina lagi, dan dihukum supaya jangan melanggar lagi," kata Menkes dilansir dari detikHealth.
Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, menegaskan, siapa pun tidak boleh meninggalkan karantina atas alasan apa pun.
"Siapapun Anda. Yang diduga selebgram dan diduga kabur, serta diduga dibantu petugas. Anda tak dapat meninggalkan karantina atas alasan apapun," kata Prof Zubairi dalam cuitan Twitter pribadinya @ProfesorZubairi, seperti dilansir detikHealth.
"Hal itu menempatkan risiko bagi masyarakat. Apalagi jika Anda datang dari negara berisiko super tinggi. Jangan merasa punya privilese," tegasnya.
Kabar kaburnya Rachel Vennya dari karantina bermula dari seorang warganet yang mengaku bekerja Wisma Atlet. Orang tersebut menulis komentar di unggahan Instagram yang kemudian akhirnya menjadi ramai di berbagai media sosial hingga kini permasalahan ini disorot semua orang.
Rachel Vennya lalu minta maaf.
![]() |
"Aku meminta maaf yg sebesar besarnya dan semoga semua hal buruk yg pernah aku lakukan di hidup aku menjadi pelajaran buat aku. Untuk selalu berpikir saat melangkah ke depan dengan baik," ujar Rachel.
Di balik itu, Rachel Vennya mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang memberi dukungan. Memang ia ramai dicaci karena ketahuan kabur saat karantina.
"Untuk sahabat2 online aku yg belum pernah ketemu aku, tapi selalu ngedukung aku dari dulu, aku mau bilang terima kasih," tutur Rachel.
(aay/mau)