Chef Haryo Sempat Andalkan Mukzizat untuk Sembuhkan Penyakit Jantung

Chef Haryo Sempat Andalkan Mukzizat untuk Sembuhkan Penyakit Jantung

Hanif Hawari - detikHot
Minggu, 26 Sep 2021 07:32 WIB
Chef Haryo
Chef Haryo Sempat Andalkan Mukzizat untuk Sembuhkan Penyakit Jantung (Foto: Hanif Hawari)
Jakarta -

Chef Haryo tiba-tiba muncul dengan kabar tak mengenakkan. Juru masak itu ternyata mengidap penyakit yang disebut diseksi aorta kronis de bakey stanford type A sejak tahun 2019.

Hampir tiga tahun berlalu, Chef Haryo akhirnya memutuskan untuk menjalani tindakan operasi besar pada 30 September mendatang. Keputusan itu diambil setelah dirinya menunggu mukzizat dari Yang Kuasa untuk menyembuhkan penyakitnya.

"Penyembuhan itu kan banyak pintunya. Pertam kesembuhan berdamai dengan hati, dengan keimanan, ketenangan, kemudian kesembuhan dengan mukzizat dengan doa itu kan ada, memang ada," ujar Chef Haryo saat dihubungi detikcom, Sabtu (25/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mencari itu selama setahun sambil menguatkan dan mencari, berikhtiar, mencari apa sebenarnya. Apakah sekedar sumbatan, oke saya berpuasa. Apakah ini hanya sekedar urat yang kepelintir. Ya sudah usaha juga," sambungnya lagi.

Setahun berlalu, kondisi Chef Haryo justru memburuk, terutama dalam empat bulan terakhir ini. Penyakitnya ternyata benar-benar harus diatasi dengan jalan medis, yaitu tindakan operasi besar.

ADVERTISEMENT

"Medis bilang bahwa diseksi aorta ini seperti bom atom. Dia akan meledak sewaktu-waktu. 'Kamu akan patahcsewaktu-waktu pada saat yang tidak terkira-kira'. Jadi bukan masalah penyumbatan, penyumbatan bisa pijat, operasi dan lain-lain," katanya.

"Ada memang ada kesembuhan dari sana. Tapi kalau masalah medis seperti kerusakan organ, ini kan masuk ke dalam kerusakan organ ya sobek pembuluh darahnya. Ini harus ditangani gitu," ungkap Chef Haryo.

Diakui Chef Haryo, selama tiga tahun dirinya menyiapkan mental untuk berani menjalani tindakan operasi berisiko. Kini, dirinya merasa sudah siap, demi kesehatan jantungnya yang lebih baik.

"Jadi bukan observasinya yang lama, tapi saya yang lama untuk memutuskan. Karena setiap dokter sudah menyarankan ketika itu (operasi), segera. Tapi mental saya belum kuat," tutup Chef Haryo.

(hnh/dar)

Hide Ads