.webp)
Amalia Fujiawati mengaku sudah tahu soal penolakan gugatan asal-usul anak Bambang Pamungkas yang dilayangkan beberapa waktu lalu. Amalia Fujiawati menganggap penolakan itu adalah sesuatu yang lucu.
"Kalau gugatan kami ditolak oleh majelis hakim dengan beberapa pertimbangan, yang kalau bagi saya secara pribadi pertimbangan itu agak lucu ya," tutur Amalia Fujiawati saat ditemui di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Bukan sembarangan Amalia Fujiawati menganggap hal tersebut lucu, sebab menurut Amalia Fujiawati ada sesuatu yang janggal dalam masalah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah yang saya baca itu yang lucu alasan hakim. Satu seperti bilang kalau saya itu nikah di Jakarta Selatan, kenapa? Kan alamat Jakarta Timur katanya hakim. Padahal kan sebenarnya kita mau KTP Jakarta Timur, mau nikah di Mekkah kek, mau nikah di Bali atau di Lombok itu nggak masalah. Cuma itu dijadikan hakim sebagai alasan pertimbangan kenapa menolak gugatan saya," tuturnya lagi.
Meski begitu, Amalia Fujiawati tetap menghormati keputusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
"Alhamdulillah sudah ada putusan ya, setelah dari bulan Maret kita mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Akhirnya ada putusan. Apa pun itu hasilnya, alhamdulillah segala keadaan apa pun itu pasti yang terbaik," tuturnya lagi.
Amalia Fujiawati mengatakan sudah menebak jika pengajuannya bakal ditolak pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
"Sebenarnya saya sudah menebak karena kan memang ada produk hukum itsbat nikah palsu, itu kan dengan Bambang bin Arifin yang dulu saya buat dengan Bambang Pamungkas. Jadi saya sudah menebak itu akan mengganjal dari gugatan saya," jelasnya lagi.
"Tapi tadi setelah saya baca hasil putusan itu, kalau itu sudah jelas ya ada produk hukum," kata Amalia Fujiawati.
Hingga saat ini, Amalia Fujiawati masih pikir-pikir untuk naik banding mengenai hal ini. Ia tidak mau mengambil langkah gegabah mengenai masalah ini.
Semua yang diperjuangkan ini adalah untuk anak-anaknya. Amalia Fujiawati pun berusaha sekuat apa yang bisa dilakukannya.
(wes/pus)
