Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan mengaku kaget dengan fakta persidangan kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan musisi terkenal atau sesama artis Erdian Aji Prihartanto alias Anji.
Kasus itu bermula ketika Anji ditangkap di studionya, Jakarta Timur pada 11 Juni 2021 lalu. Ada sejumlah barang bukti yang diamankan petugas termasuk di dalamnya ada ganja.
Kemudian, pada pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, jaksa penuntut umum dari Kejari Jakbar mengungkapkan bahwa petugas menemukan sejumlah barang bukti ganja di tempat persinggahannya di Bumi Perkemahan Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat tersebut ditemukan barang bukti berupa 8 plastik klip berisikan biji-biji daun ganja seberat neto 8,7100 gram, 1 plastik seberat 12,5244 gram, 7 kertas papir berbagai merek, 1 boks kardus mask stem eye/masker penutup mata, dan 1 buku berjudul 'Hikayat Pohon Ganja'.
"Terkait pemberitaan bahwa ditemukan ada jumlah ganja berada di kawasan yang dikembangkan oleh beliau (Anji). Saya harus kroscek dulu seperti apa," jawab Sahrul saat ditanyai terkait kasus tersebut di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (19/9/2021).
"Namun jika memang betul ada unsur kesengajaan di sana, ya saya tidak melihat itu siapa dan apakah jadi bagian orang terdekat saya atau tidak, saya sangat tidak setuju," lanjut Sahrul.
Meski begitu, sebagai rekan sesama artis, ia berharap agar kasus yang menimpa Anji dapat segera selesai dan mendapatkan hukuman yang layak.
"Saya tentu sebagai temannya Anji, saya prihatin dengan kasus yang menimpa beliau, mudah-mudahan kasusnya bisa segera ditangani. Jadi saya kira sahabat saya ini hanya barangkali menjadi korban dari penyalahgunaan narkoba dan kita doakan yang terbaik buat beliau," ujarnya.
"Saya kira ini accident aja, ya kita enggak akan pernah tahu, siapa dan dimana sesuatu itu terjadi yang berkaitan dengan narkoba," paparnya.
Meski demikian, ia selaku wakil bupati amat mewanti-wanti adanya penyalahgunaan narkoba di wilayahnya. Sahrul menuturkan, diperlukan sinergi bersama antara setiap lembaga agar fokus memberantas narkoba di Kabupaten Bandung.
"Harus ada kerjasama bagaimana agar tidak ada tempat atau ruang masyarakat untuk bisa melakukan yang tidak kita ketahui, dari bagaimana pengadaan barang barang yang katakanlah termasuk narkoba ini," pungkasnya.
(tia/tia)