Devano Danendra disebut sudah serba lengkap dengan paras menarik, postur tubuh tinggi, dan berasal dari keluarga berkecukupan. Tapi ternyata, Devano Danendra pernah jadi korban bully.
Ketika menjadi bintang tamu Brownis, Devano Danendra kebingungan saat ditanya soal alasan ada yang iri dengannya. Dia juga mengaku bukan tipikal orang yang selalu mendengarkan apa kata orang lain.
"Nggak tahu yang bikin iri," ucap Devano Danendra, saat menjadi bintang tamu Brownis di gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku termasuk orang yang nggak pernah dengerin orang lain. Semakin dewasa makin ngerti, karena aku juga sudah mau 5 tahun kerja di dunia entertainment," sambungnya.
Soal pengalaman bullying, putra Iis Dahlia itu juga pernah mengalaminya saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Bahkan Devano saat itu sampai merasakan dilempar ke tempat sampah oleh teman-temannya.
"Kelas 3 SD aku dibuang ke tempat sampah sama teman-teman aku," akunya.
Alasan dirinya di-bully ternyata sangat sepele. Devano Danendra sendiri tak tahu kenapa sampai bisa seperti itu.
"Di-bully alasannya karena aku maruk main bola. Nggak tahu," tutur Devano Danendra tersenyum.
Sayang, pada masa itu dirinya tidak diperkenankan membawa ponsel ke sekolah. Devano Danendra pun sempat memendam cerita bully yang dia alami dari guru dan juga kedua orang tuanya.
"Mendam sampai beberapa bulan sekolah, akhirnya ngomong ke guru," ungkapnya.
Devano Danendra menilai kala itu berbeda dengan sekarang. Sekarang korban bully bisa bicara tentang apa yang dialaminya karena sudah ada fasilitas media sosial dan telepon.
Sekarang Devano Danendra mengaku bisa dengan bangga menunjukkan karya-karya dan keberhasilannya kepada pelaku bully. Meski tak dipungkiri, dirinya merasakan sakit hati.
"Pasti kalau bikin sakit hati, ya sakit hati. Cuma yang di-bully (aku) sekarang sudah begini. Kita tunjukin lewat bakat, karier dan prestasi. Kalau ada teman-teman di rumah di-bully, lewatin saja," pesannya.
"Sekarang mah sudah gampang, ada HP dan socmed. Dulu aku nggak boleh bawa HP, makanya aku mendam, karena aku nggak tahu mau chat siapa. Sekarang sudah ada handphone harusnya bisa hubungin orang tua, guru, atau siapa," tegas Devano Danendra.
(pus/mau)