Penyesalan selalu datang belakangan memang benar adanya. Seperti yang dirasakan oleh Galih Ginanjar.
Setelah beberapa tahun pisah dengan Fairuz A Rafiq, baru kali ini Galih Ginanjar mengungkapkan rasa penyesalan. Rasa penyesalan itu khususnya dia rasakan untuk sang anak, King Faaz.
"Paling disesali, gue pernah ngeluarin statement kalau gue mau ketemu sama dia, gue harus tes DNA. Itu adalah hal yang sebenarnya tidak boleh diucapkan pada saat itu. Itu adalah bukti kemarahan gue dan keegoisan gue," aku Galih Ginanjar ditemui di Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena pada saat itu banyak banget persepsi di luaran dan provokasi dan fitnah dari luar sehingga gue mencuat marah," sambungnya.
Ucapan itu terlontar dari mulut Galih Ginanjar ketika sedang mediasi dengan Fairuz A Rafiq. Mediasi itu awalnya dilakukan untuk mengatur hari pengasuhan King Faaz.
Galih Ginanjar menjabarkan keegoisan dirinya yang akhirnya justru membuat dirinya tidak mendapat apa-apa.
"Waktu itu kan gue mau mediasi sama Fairuz karena gue pengen membagi hari kan. Misalnya gue Sabtu dan Minggu, dia Senin sampai Jumat, tapi pada saat itu belum bisa. Pada saat itu sekolah di dekat rumahnya. Sedangkan rumah gue jauh, jadi nggak mungkin untuk pembagian hari," ceritanya.
Galih Ginanjar mengakui Fairuz A Rafiq saat itu sudah sangat berbaik hati. Fairuz mengizinkan dirinya untuk datang ke rumah bertemu King Faaz kapanpun.
"Nah gue ngotot, karena saat itu Fairuz berbaik hati sok silakan mau ke rumah kapan saja datang. Nah gue nggak mau karena gue menawarkan sesuatu itu yang tidak ada jalan temu yang pada akhirnya keluar pemberitaan yang gue menyebut anak asuh pada saat itu ramai banget," tutur Galih Ginanjar.
"Dan gue terprovokasi pada saat itu dan akhirnya gue makin jauh. Ya sudahlah, kalau memang nggak diizinin atau nggak mau mediasi berarti itu bukan anak gue. Nah itulah, ucapan itulah yang sampai sekarang gue sesali. Sebenarnya nggak usah terucap kata-kata itu karena dari dia lahir, dari Fairuz hamil kan gue ada di situ," ucapnya menyesali.
Galih Ginanjar benar-benar sangat menyesali dirinya bisa sangat egois dan mengucapkan kalimat fatal seperti itu.
"Di situlah gue nyesel. Kenapa sih pada saat itu gue egois?Kenapa sih pada saat itu gue ngeluarin statement yang benar-benar bikin sakit hati dia dan bikin gue jauh bukannya bikin gue deket karena pada saat itu gue ngambek," sesal Galih Ginanjar.
(pus/wes)