Selain dikenal sebagai pengacara dan politikus, Ruhut Sitompul juga seorang aktor. Wajahnya sering terlihat di layar kaca saat berperan menjadi Poltak di sinetron Gerhana pada 2000-an.
Di cerita tersebut, Poltak adalah seorang raja minyak dari Medan. Ia berbicara dalam logat Batak.
Meski berasa dari daerah yang sama seperti yang diperankan di sinetron, nyatanya tak mudah menjadi Poltak bagi Ruhut Sitompul. Logat yang ia bawakan bahkan sampai diprotes penonton.
"Saya waktu diminta logat Batak, saya nggak ngerti bahasa Batak. Tapi untung aku orang Batak," kata Ruhut dikutip detikcom dari Brownis Trans TV, beberapa waktu lalu.
"Banyak orang Batak yang protes, dibilang gini, 'Kau jangan gitu dong merendahkan budaya Batak. Apa-apaan kau bilang 'tantee'," tuturnya.
Lebih lanjut, Ruhut Sitompul juga mengaku banyak jalan cerita yang mendadak mengalami perubahan. Akhirnya, bersama Peggy Melati Sukma sebagai lawan main, Ruhut Sitompul berimprovisasi.
"Ini banyak yang sebenarnya nggak sesuai dengan skenario," beber pemilik nama lengkap Ruhut Poltak Hotparulian Sitompul itu.
"Saya sama Peggy Melati Sukma kita ubah-ubah aja suka-suka kita. Tahunya filmnya terkenal," pungkasnya.
Baca juga: 5 Pengacara Tajir di Indonesia |
Saat ini Ruhut Sitompul sedang menjadi perbincangan karena terlibat debat panas dengan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief.
Ruhut Sitompul sebelumnya tidak terima atas tuduhan Andi Arief yang menyebut dirinya ingin mengkudeta Kepala KSP Moeldoko. Ruhut menyebut Demokrat sudah karam dan dia tidak mungkin meminta bantuan kepada partai yang dikomandoi AHY itu.
"Partai Demokrat itu partai apa sekarang, partai yang lagi nyungsep, mau karam. Aku kader PDI Perjuangan partai the ruling party, partai pemerintah. Apa mungkin aku minta tolong sama partai yang mau karam? Betul nggak, Bos?" kata Ruhut saat dimintai konfirmasi.
Ruhut lalu menyinggung kasus yang pernah menjerat Andi Arief. "Apalagi Andi Arief, mantan narkoba tukang nyabu. Tertawa aku termehek-mehek!" katanya.
Lihat juga video 'Elektabilitas Demokrat Naik, Andi Arief: Bonus KLB Deli Serdang':