Lee Sachi ternyata sempat stres ketika bercerai dengan Okan Kornelius. Namun, hal itu tidak berlangsung lama.
Pada saat itu, Lee Sachi tak berhenti menangis. Ia sedih karena dituding sebagai ibu tiri yang jahat oleh banyak orang.
Tudingan itu muncul setelah Okan Kornelius mengaku anaknya telah dianiaya. Lee Sachi kemudian disebut sebagai pelaku dari tindakan kekerasan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu aku kerap menangis karena kesal sekali, terutama karena kan awalnya nama baik aku benar-benar dirusak, terutama karena banyak yang nyebutin aku ibu tiri jahat dan lain-lain," kata Lee Sachi saat ditemui di Jalan Kapten P Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Tudingan itu beberapa kali dibantah oleh Lee Sachi. Ia mengaku tidak pernah melakukan tindakan kekerasan tersebut kepada Jaden Kornelius Tjeuw.
"Padahal aku nggak begitu, kan pas disidang aku kasih bukti-bukti dan akhirnya memang putusan hakim aku terbukti nggak bersalah," imbuh Lee Sachi.
"Tapi waktu itu ya rasanya sedih ya, kok malah jadi terkesan kita yang salah. Pdahal saya sudah sebaik-baiknya menjaga dan anggap anak sendiri," sambungnya.
Beruntung, stress Lee Sachi bisa diobati. Hal itu usai dirinya bertemu dengan ahli Tension Releasing Technique, Caezarro Rey Abishur (Rheo). Rasa traumanya pun seketika hilang.
![]() |
"Jujur sih dari waktu dibantu sahabat saya Rheo, saya udah nggak stress kayak dulu. Kalau dulu saya bisa nangis nggak jelas, lalu intensitas emosinya tinggi sekali," tutur Lee Sachi.
Tak butuh waktu lama untuk Lee Sachi menyembuhkan traumanya itu. Cukup dengan hitungan menit, semuanya beban pikirannya langsung hilang.
"Dateng ketemu sahabat saya Rheo, diajarin tehnik namanya D.O.A-TRT. Cara membuang emosi bawah sadar dalam hitungan menit, cuma dengan menarik dan membuang nafas, tapi ada langkah langkahnya gitu" ungkap Lee Sachi.
"Ketika itu dipandu Rheo kurang lebih 30 menitan, emosinya hilang, kayak kosong gitu. sekarang sudah lewat setahun semuanya baik-baik saja dan ringan. Rasanya tidak seperti dulu lagi. Kalau dulu tiap kepikiran, rasanya berat banget, stres dan tertekan. Kalau sekarang udah nggak," pungkasnya.
(hnh/srs)