Deddy Corbuzier Minta Maaf usai Disomasi soal Podcast ODGJ Bebas COVID-19

Deddy Corbuzier Minta Maaf usai Disomasi soal Podcast ODGJ Bebas COVID-19

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Rabu, 30 Jun 2021 17:47 WIB
Video Podcast Deddy Corbuzier dan Sisca Soewitomo Diupload Ulang
(Foto: youtube Deddy Corbuzier) Begini jawaban Deddy Corbuzier terkait surat somasi yang dilayangkan kepadanya gegara komentar soal ODGJ.
Jakarta -

Deddy Corbuzier disomasi lantaran konten podcast-nya. Tidak sendiri, lawan bicaranya di konten tersebut yaitu Mongol Stres juga ikut kena getahnya. Kini Deddy Corbuzier memberikan tanggapan soal somasi tersebut.

Somasi dilayangkan oleh Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS) dan sejumlah organisasi penyandang disabilitas. Lewat Instagram, Deddy Corbuzier menuangkan pikirannya sekaligus merespons somasi yang dilayangkan padanya.

"Akhirnya kena somasi. Ya sudah, nggak apa-apa. Namanya manusia. Minta maaf kan baik. Jadi saya minta maaf kalau ada yang tersinggung karena kata-kata GILA," tulis Deddy Corbuzier di Instagram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ayah satu anak itu menjelaskan bahwa dirinya tidak tahu tentang penggunaan kata 'gila' dalam podcast-nya dengan Mongol. Dia pun mencari pembenaran usai melihat KBBI yang masih menggunakan kata "gila".

"Sumpah deh, saya nggak tahu kalau kata-kata itu salah. Jujur sih saya kaget karena saya cek di KBBI masih pakai kata 'gila' dan saya baru paham ada kata ODGJ (orang dengan gangguan jiwa)," katanya.

ADVERTISEMENT

"Artinya saya nggak pinter dan nggak update nih. Maafkan, ya... Maafkan kami. Mudah-mudahan KBBI-juga juga segera diubah ya," tulisnya.

Selain Deddy Corbuzier, pernyataan Mongol Stres yang menyebut orang gila terbebas dari COVID-19 juga dipermasalahkan. Namun Deddy meluruskan bahwa konten itu dibuat dalam konteks komedi.

"Kedua, saya minta maaf kalau saya dan @mongolstres bicara tentang ODGJ nggak kena COVID. Saya rasa di konteks tersebut @mongolstres konteksnya adalah berkomedi. Dan kadang komedi memang tidak masuk dengan kenyataan atau logika. Ini setahu saya," tambahnya.

Mantan suami Kalina Oktarani itu mengaku pada dasarnya tidak bermaksud menghina ODGJ.

"Nggak mungkin ada tujuan menghina siapapun secara sengaja dari komedi tersebut di podcast menurut saya. Sementara ini jawaban saya. Mohon maaf bagi pihak yang tersinggung," tutupnya.

Pernyataan dari Perhimpunan Jiwa Sehat soal somasi ke Deddy Corbuzier (di halaman selanjutnya)

Jenus Anam mewakili organisasi yang mensomasi Deddy Corbuzier dan Mongol Stres meminta agar mereka menghentikan penyebaran konten tersebut. Lantaran kontennya dinilai penuh dengan kekeliruan, penghinaan dan olok-olok.

"Kami Perhimpunan Jiwa Sehat dan organisasi masyarakat sipil mensomasi Deddy Corbuzier dan Mongol. Kemudian mengupayakan serius untuk menghentikan sirkulasi konten, termasuk followers, sebagai kekeliruan, penghinaan, dan perilaku mengolok-olok," kata Jesus Anam, penyintas skizofernia, dalam konferensi secara daring hari ini Rabu (30/6/2021).

Dalam dialog antara Deddy Corbuzier dan Mongol disebutkan bahwa saat ini belum ada pasien di rumah sakit jiwa di seluruh dunia yang terpapar COVID-19. Informasi itu dinilai menyesatkan.

Jesus Anam bersama sejumlah organisasi lain menuntut Deddy Corbuzier dan Mongol untuk menyampaikan permintaan maaf mereka secara terbuka. Selain itu, konten yang diunggah juga diminta untuk diganti judulnya.

Menyoal somasi yang dilayangkan, apabila pihak Deddy Corbuzier dan Mongol tidak memberikan jawaban maka proses hukum selanjutnya akan berjalan.

"Dalam batas waktu tersebut (bila) tidak ada itikad baik dari Deddy Corbuzier dan Mongol untuk melaksanakan somasi ini, kami akan melakukan upaya hukum," kata Anam.

Di sisi lain menurut Reggi Pranoto, pendiri Komunitas Borderline Personality Disorder Indonesia yang juga merupakan salah satu penyintas Borderline Personality Disorder, menyebut bahwa pernyataan Deddy dan Mongol tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

"Pernyataan Deddy Corbuzier dan Mongol bertentangan dengan fakta yang telah dituliskan beberapa media mainstream yakni mengenai banyaknya ODGJ/PDM yang telah dan juga berpotensi terpapar virus COVID-19. Beberapa media tersebut, di antaranya detikcom. (Diberitakan) 'Puluhan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dirawat di sebuah panti di Boyolali terdeteksi terpapar COVID-10. Dua di antaranya meninggal dunia. Kasus di tempat itu pun kini menjadi klaster tersendiri," ungkap Reggie Pranoto.

Reggie menegaskan pendapatnya soal kesesatan dialog Deddy dan Mongol. Juga dikhawatirkan dapat membentuk opini yang keliru di masyarakat. Hal itu berdampak serius bagi hak ODGJ/PDM untuk mendapatkan vaksin dan pengobatan COVID-19.

"Dialog antara Deddy Corbuzier dan Mongol di Deddy Corbuzier Podcast telah menyampaikan informasi, data, dan fakta yang menyesatkan dan dapat menyebabkan pembentukan sekaligus pelanggengan opini yang keliru di masyarakat, yang dapat berdampak serius bagi ODGJ/PDM seperti salah satunya menghambat hak ODGJ/PDM untuk mendapatkan vaksin, pencegahan, dan pengobatan COVID-19," tutup Reggie.

Saat ini setidaknya ada sekitar 60 lebih organisasi dan 40-an individu yang menandatangani somasi ini.


Hide Ads