Cerita Tio Pakusadewo Diajari Baca Alquran oleh Napi Terorisme Bom Bali

Cerita Tio Pakusadewo Diajari Baca Alquran oleh Napi Terorisme Bom Bali

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Senin, 21 Jun 2021 19:39 WIB
Yay! Setelah Beberapa Kali Jalani Sidang Kini Tio Pakusadewo Akhirnya di Rehabilistasi
Cerita Tio Pakusadewo Diajari Baca Alquran oleh Napi Terorisme Bom Bali. (Foto: Palevi S/detikHOT)
Jakarta -

Tio Pakusadewo rupanya mengaku kehidupannya sempat berubah usai dipenjara karena kasus narkoba. Tio pun menjadi lebih religius usai kembali belajar mengaji.

Memang menurut Tio Pakusadewo, mengaji sudah dia lakukan sedari kecil. Namun selama puluhan tahun, dia sempat tak menyentuh Alquran lagi karena kehidupannya.

"Jadi waktu kecil itu saya sudah belajar mengaji, belajar membaca Alquran. Sekian puluh tahun, saya nggak pernah baca itu, dan saya lupalah ya. Ketika saya di Polda itu lalu datanglah seorang laki-laki membawakan saya Alquran," ujar Tio Pakusadewo di studio Pagi-pagi Ambyar Trans TV, kawasan Mampang, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang ternyata membawa kitab suci itu adalah sosok Ali Imron. Ia merupakan napi terorisme bom Bali yang kini sudah tobat.

Tio Pakusadewo diminta untuk mengaji kembali. Oleh napi kasus bom Bali itu, Tio kemudian diajarkan untuk mengaji dengan metode yang diberikan.

ADVERTISEMENT

"Dia suruh saya baca, saya sudah lupa saya bilang, saya ajarin katanya. Dan laki-laki ini adalah Ali Imron yang bom Bali, teroris. Dia ajarin saya dengan metodenya," katanya.

Hingga detik ini Tio Pakusadewo juga masih mengaji. Dia pun bersyukur karena saat ini mampu beribadah dengan baik.

"Sampai akhirnya saya sudah bisa baca Alquran lagi sampai hari ini alhamdulillah," kata Tio.

Sementara itu, Tio Pakusadewo juga menganggap penjara adalah tanah haram. Di mana semua kesalahannya di kubur.

"Dan yang lebih buat saya penjara itu memang seperti tanah haram, seperti tanah seperti tempat yang suci sebetulnya di sanalah dimakamkan semua kesalahan, ya di situ," ungkapnya.

Tio Pakusadewo juga merasa senang dan luar biasa karena saat dipenjara dapat melakukan salat lima waktu. Bahkan dia sempat menjalani tahajud belasan rakaat.

"Saya mencoba salat lima waktu. Yang membuat saya lebih amazing buat saya, saya berhasil, saya mampu salat tahajud 12 rakaat beberapa malam berturut-turut, itu luar biasa," pungkasnya.

(fbr/mau)

Hide Ads