Fenomena me-roasting beberapa orang yang dilakukan sejumlah komika saat ini kerap menuai sorotan. Tak sedikit dari oknum yang di-roasting merasa tak terima dan tersindir dengan materi komedi sang komika.
Coki Pardede sebagai salah satu komika Tanah Air tentunya paham perihal ini. Kepada detikcom, baru-baru ini, Coki menjelaskan pemahaman roasting terlebih dahulu.
Baginya, banyak orang yang tidak paham mengenai tata cara me-roasting seseorang. Disebut Coki, sebelum memulai roasting, materi yang hendak disampaikan sudah lebih dulu disepakati oleh pihak yang hendak di-roasting dan sang komika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemahaman orang tentang roasting itu miss (salah)," ujar Coki.
"Roasting itu adalah pada saat materi yang kita lempar sudah disepakati target roasting-nya gitu. Kalau sebelum roasting ada momen kita tunjukin sebuah materi. 'Aman nggak?' kalau approve (setuju) berarti boleh," lanjut Coki.
Bagi Coki Pardede, roasting merupakan sebuah selebrasi terhadap oknum yang dituju. Roasting akan berhasil, jika memang sejak awal sudah disetujui kedua pihak.
Jika menemukan momen perselisihan antara komika dan subjek yang di-roasting, maka hal itu bukan dianggap sebuah roasting.
"Roasting itu sebuah selebrasi atau perayaan gitu. Kalau ada orang dibikin materi habis itu marah, itu bukan roasting gitu. Karena pasti sudah melalui persetujuan ya," sambung Coki masih menjelaskan.
Sebagai salah satu contoh, Coki Pardede juga merasa kerap mendapatkan respons tak baik mengenai materi komedinya dari beberapa oknum. Namun ia merasa tetap biasa saja untuk menjalani pekerjaannya sebagai seorang komika.
Bagi Coki, menghindari sebuah ketersinggungan dari sebuah materi komedi dikembalikan kepada masing-masing publik. Coki Pardede merasa hal itu menjadi bagian risiko dari pekerjaannya sebagai komika.
"Kalau saya sendiri kalau kasus-kasus saya biasa-biasa saja sih. Kalau ketersinggungan, ya ngomong hati-hati juga tetap ada yang tersinggung ya, sewajarnya saja," ungkap Coki.
"Memang risiko dari seorang standup komedian begitu," tuturnya.
(pig/mau)